Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Analis: Dana Segar Jelang IPO Menguntungkan Bagi GoTo Group

Valuasi bisnis GoTo Group mencapai 30 miliar dolar AS sebelum proses Initial Public Offering (IPO) awal tahun depan.  

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Analis: Dana Segar Jelang IPO Menguntungkan Bagi GoTo Group
equitydealingguide.com
ilustrasi IPO. Analis: Dana Segar Jelang IPO Menguntungkan Bagi GoTo Group 

Masuknya sovereign wealth fund sekelas ADIA akan sangat strategis bagi IPO GoTo.

Keberhasilan GoTo menarik investasi ADIA terjadi kompetitornya seperti Grab, perusahaan asal Malaysia, masih kesulitan melakukan IPO.

Sementara itu kinerja saham Bukalapak juga terus mengalami koreksi dan sudah berada dibawah harga IPO.

Baca juga: Valuasi GoTo Tembus 30 Miliar Dolar AS Usai Disuntik Investor Abu Dhabi

Disuntik Jelang IPO

GoTo Group mendapat suntikan dana dari Abu Dhabi senilai 400 juta dollar AS atau setara dengan Rp 5,7 triliun menjelang go public atau initial public offering (IPO).

Suntikan dana didapat usai platform tersebut menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abi Dhabi Investment Authority (ADIA). Hal ini menjadikan ADIA memimpin penggalangan dana pra-IPO Go To.

Transaksi tersebut juga menjadi investasi pertama oleh Departemen Private Equities ADIA ke dalam perusahaan teknologi Asia Tenggara, sekaligus menjadi investasi terbesarnya di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Kami menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan dan uang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO, selagi kami menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial untuk tahun-tahun mendatang," kata CEO GoTo Group, Andre Soelistyo dalam siaran pers, Jumat (22/10/2021).

Dengan penyuntikan itu, ADIA akan menjadi investor terbaru uang masuk ke dalam daftar investor global di GoTo, menyusul Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, Paypal, Sequoia Capital India, Sofbank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, dan Warburg Pincus.

Baca juga: GoTo Integrasikan PeduliLindungi di Aplikasi Gojek dan Tokopedia

"Sangat menyenangkan bagi kami untuk melihat ADIA dan investor global lainnya yang telah menjadi bagian dari gerakan GoTo," beber Andre.

Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA, Hamad Shahwan Al Dhaheri menyebut, investasi di GoTo sejalan dengan berbagai tema investasi utama, termasuk pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.

Dia mengakui, melihat potensi yang kuat di wilayah ini terutama di Indonesia.

“Kami telah mengikuti dengan cermat berbagai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di kawasan ini, bahkan sebelum mereka bersatu," kata Hamad.

Sebagai informasi, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia ini telah menghasilkan 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020 dengan nilai transaksi bruto (GTV) sebesar lebih dari 22 miliar dollar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas