Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Layani Nasabah Dengan Single System, Bos BSI Yakin Kinerja dan Aset Bakal Terdongkrak

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mulai hari ini (1/11/2021) resmi melayani seluruh nasabahnya dengan single system.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Layani Nasabah Dengan Single System, Bos BSI Yakin Kinerja dan Aset Bakal Terdongkrak
Istimewa
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi (tengah), Direktur Finance & Strategy Bank Syariah Indonesia Ade Cahyo Nugroho (kiri), Direktur Wholesale Transaction Banking Bank Syariah Indonesia Kusman Yandi (kanan) saat press conference pemaparan kinerja triwulan III tahun 2021, Kamis (28/10) di Kantor Pusat BSI, The Tower, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mulai hari ini (1/11/2021) resmi melayani seluruh nasabahnya dengan single system.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengungkapkan, hal ini menandai tahap akhir dari proses migrasi nasabah.

Ia melanjutkan, dengan diterapkannya single system ini maka seluruh produk dan layanan yang ada di 3 bank legacy sudah dapat dilayani seluruhnya dalam satu sistem BSI.

Artinya, mulai sekarang BSI memiliki satu core banking system, satu enterprise data, satu sandi kode bank di 451, dan satu pelaporan keuangan, semua dengan nama Bank Syariah Indonesia. 

Terkait proses migrasi nasabah, BSI telah menyelesaikan seluruh proses tersebut pada bulan Juli 2021.

“Artinya BSI single system betul-betul bank hasil merger dengan single system, dan sudah running mulai tanggal 1 November," ucap Hery, Senin (1/11/2021).

BERITA TERKAIT

"Dengan adanya single system ini, kami yakin BSI akan semakin besar baik dari sisi aset, laba, pembiayaan, dan pengguna mobile banking,” sambungnya.

Baca juga: Indonesia Syariah Economic Festival 2021 Catat Transaksi Hingga Rp 25,8 triliun

Hery kembali menuturkan, ada tiga hal penting yang selama ini menjadi nilai yang dipegang oleh BSI.

Pertama, transformasi. BSI terus bertransformasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan juga perubahan serta mencoba hal-hal baru yang memang bisa memberikan trajektori perubahan bisnis yang bagus dan solid.

Kedua, menemukan perubahan bisnis model yang optimal. Sejak melakukan merger, bisnis model yang dimiliki oleh 3 bank legacy belum tentu sesuai dengan tuntutan nasabah saat ini.

Untuk itu, BSI melakukan tuning untuk memperbaiki, mengimprove bisnis model yang ada di BSI saat ini, baik itu di segmen bisnis, teknologi dan delivery channel.

Baca juga: Sektor Ekonomi Syariah Alami Perkembangan Pesat di Indonesia

Dan yang ketiga, adalah value creation, baik dari aspek bisnis maupun operation dan juga perubahan bisnis model.

Tujuan akhirnya adalah menuju kepada satu value creation yang optimal. 

Dengan berpegang pada ketiga nilai tersebut, BSI mampu menorehkan kinerja yang terus meningkat pada triwulan III-2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp2,26 triliun, naik 37,01 persen secara year on year (yoy).

"Perolehan laba bersih yang gemilang ditopang pula kinerja berbagai sektor. Di antaranya perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp219,19 triliun," papar Hery.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas