BMKG Sebut Ada Dua Sambaran Petir Dekat Tangki Kilang Cilacap Sebelum Insiden Kebakaran Terjadi
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Taruna Mona Rachman membenarkan dari alat deteksi petir di Banjarnegara ada dua sambaran petir.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Taruna Mona Rachman membenarkan dari alat deteksi petir di Banjarnegara ada dua sambaran petir.
Hasil analisis pada Sabtu (13/11/2021) diperoleh dua petir yang terjadi antara pukul 18.00 – 19.30 WIB.
“Yang pertama pada pukul 18.47 WIB dan yang kedua pada 19.23 WIB. Yang terdekat dengan area kilang terjadi pada pukul 18.47 WIB detik ke-27,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).
Kapolda Jawa Tengah Irjen (Pol) Ahmad Lutfhi menyatakan, kebakaran di tangki 36 T – 102 di area PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap diduga akibat sambaran petir.
Kapolda menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa 6 orang saksi dengan 5 orang di antaranya adalah pihak eksternal.
“Kelima saksi membenarkan bahwa pada Sabtu malam, 13 November 2021 saat terjadi insiden kebakaran terjadi hujan yang disertai petir di sekitar lokasi kejadian,” ujarnya.
Hal ini diperkuat dengan keterangan saksi dari pihak BMKG Cilacap.
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Dugaan Petir Menjadi Penyebab Terbakarnya Tangki BBM di Kilang Cilacap
“Keterangan dari BMKG, pada hari H ada 2 titik petir dengan jarak 45 kilometer dan 12 kilometer. Ini nanti akan diperkuat keterangan dari ahli tentang bagaimana kondisi petir itu bisa menimbulkan induksi yang mengakibatkan kilatan cahaya,” kata Kapolda.
Lebih lanjut, Kepolisian juga sudah memeriksa rekaman 7 kamera CCTV dengan 2 di antaranya memperlihatkan bahwa pada pukul 19.10 WIB terlihat adanya kilatan cahaya petir disusulkan timbulnya kebakaran.
“Dari keterangan para saksi, BMKG maupun internal Pertamina, saat ini kami menduga kebakaran yang terjadi di tangki 36 T – 102 karena adanya induksi akibat sambaran petir. Tidak ada kelalaian maupun sabotase dalam peristiwa ini,” tegas Kapolda.