Ditunjuk Jadi Dubes Korea, Gandi Sulistiyanto Diminta Bawa Investor Sebanyak-banyaknya
Pria yang akrab disapa Sulis itu merupakan Managing Director Sinar Mas dengan sederet prestasi mumpuni.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Gandi Sulistiyanto sebagai Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Korea Selatan pada Rabu (17/11/2021).
Pria yang akrab disapa Sulis itu merupakan Managing Director Sinar Mas dengan sederet prestasi mumpuni.
Sesuai dengan pesan Presiden, Sulis akan bekerja keras agar kerjasama Indonesia - Korea bisa diperkuat dengan membawa investor sebanyak-banyaknya.
Baca juga: Aplikasi Investasi Reksa Dana Ini Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Melalui Indonesia Investment Authority (INA), investasi bisa masuk ke infrastruktur, begitu juga dengan investor lain di alat kesehatan dan obat-obat agar indonesia tidak tergantung dengan impor.
Ia berharap neraca perdagangan Indonesia nantinya setidaknya bisa lebih seimbang.
Agar tidak hanya produk impor dari Korea Selatan saja yang masuk, sementara ekspor Indonesia ke sana masih terbatas.
“Salah satu tugas Dubes memang membuat trade balance itu positif buat Indonesia,” katanya dalam keterangan, Kamis (18/11/2021).
Baca juga: Mengenal Social Trading, Alternatif Baru Berinvestasi Portofolio
Ketika tiba di Korsel nantinya, dia juga memprioritaskan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh Indonesia dan diaspora yang ada di sana.
Peningkatan hubungan dagang dan investasi antara kedua negara menurutnya sangat besar, apalagi Indonesia juga sudah dikenal baik oleh Korsel.
“Indonesia seharusnya sudah dikenal disana, pasar drama terbesar kedua di dunia bagi mereka ya Indonesia. Begitu juga dengan K-Pop, Indonesia sudah terkenal menjadi pasar disana, jadi nanti juga sebaliknya, kita akan menjadikan mereka sebagai pasar untuk produk Indonesia,” tutur Sulis.
Gandi juga ingin agar UMKM Indonesia terintegrasi menjadi rantai pasok yang andal dan mumpuni pada ekosistem perusahaan-perusahaan besar yang masuk dan berinvestasi di Indonesia.
Baca juga: Gandeng APKASI, Kementerian Investasi Dorong Investasi di Daerah
“Memasukkan UMKM lokal dalam rantai pasok telah dilakukan negara asal perusahaan besar itu sendiri. Ambil contoh apa yang dilakukan di Korea Selatan dimana perusahaan besar mengkoordinir supplier-supplier UMKM lokal untuk menjadi bagian dari rantai pasok dari produk EV misalnya,” jelas Sulis.
Demi mewujudkan hal seperti itu di Indonesia, Sulis mengaku telah berbicara dengan beberapa pemangku kepentingan termasuk di antaranya Chairman Hyundai.
Menurutnya, mereka telah siap menerapkan program rantai pasok seperti itu untuk UMKM Indonesia.
Pelaksanaan program-programnya akan disampaikan pada industri tersebut sembari melakukan pendampingan dan supervisi pada UMKM.
Hal ini agar produk UMKM yang dihasilkan terjamin baik karena hal itu bagian daripada kualitas produk secara utuh.
“Bila sudah terlaksana nanti pastinya akan mengangkat kualitas jasa dan produksi dari UMKM Indonesia. Saat itu Pemerintah Indonesia bisa tinggal memonitor saja,” tukas dia.