Bagaimana Grab Membuat Kupang dan Jayapura Bercahaya Lebih Lama di Malam Hari?
Kehadiran Grab sebagai platform teknologi digital sukses membantu cetak ratusan pengusaha UMKM baru di dua kota tersebut
TRIBUNNEWS.COM – Gencarnya upaya Grab mengembangkan ekosistem digital di wilayah Indonesia Timur mendorong think tank ekonomi, yaitu LPEM FEB UI, untuk mengangkat Grab sebagai objek dari studi kasus dampak teknologi digital pada sosio-ekonomi Kupang dan Jayapura.
Riset LPEM FEB UI menemukkan bahwa, dengan kehadiran Grab, perbedaan tingkat penerangan lampu di desa-desa Kupang dan Jayapura dibanding penerangan lampu di wilayah Indonesia lainnya tanpa kehadiran Grab meningkat dua kali lipat. Ini menunjukkan bahwa kehadiran layanan transportasi, pengiriman, dan digital Grab sukses meningkatkan geliat aktivitas ekonomi di dua kota tersebut.
Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi mengungkapkan, hasil riset LPEM FEB UI di atas merupakan bukti kuatnya komitmen Grab untuk Indonesia.
“Temuan bahwa Grab telah mendorong geliat ekonomi di Jayapura dan Kupang menyemangati kami untuk terus mempelopori lebih banyak solusi digital untuk mendukung majunya ekonomi digital, dan menjadi platform terpercaya masyarakat Indonesia,” kata Neneng, dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews, Kamis (18/11/2021).
Grab sukses buka peluang pendapatan dan usaha baru
Peningkatan aktivitas ekonomi jadi cerminan dari terciptanya peluang pendapatan baru sebagai mitra pengemudi dan mitra merchant Grab.
Tahun 2017, Grab menjadi platform superapp pertama yang melayani masyarakat Jayapura melalui GrabKios. Grab lalu turut menghadirkan GrabBike dan GrabCar di tahun yang sama. Seiring dengan perkembangannya, Grab kini telah melengkapi layanannya dengan GrabExpress dan GrabFood di Jayapura.
Sedangkan pada 2018, Grab pun menjejakkan kaki di Kupang. Hingga saat ini, di samping layanan transportasinya, Grab telah memperkenalkan GrabFood, GrabKios serta GrabMart untuk mendukung aktivitas harian masyarakat Kupang.
Riset LPEM FEB UI menemukan, 30% dari merchant GrabFood dan 50% dari merchant GrabKios di Kupang dan Jayapura antara 2019-2021 merupakan usaha baru. Kehadiran Grab sebagai platform teknologi digital sukses membantu cetak ratusan pengusaha UMKM baru di dua kota tersebut.
Suburnya peluang pendapatan baru sebagai mitra pengemudi serta mitra merchant Grab dikatakan sukses meningkatkan aktivitas ekonomi di Kupang dan Jayapura. Pemerintah pun turut memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Grab sebagai pendorong kegiatan ekonomi di wilayah Indonesia Timur.
“Teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang serta Jayapura. Pengembangan digitalisasi terutama di tengah masa pandemi akan mendorong nilai ekonomi yang pastinya akan membawa efek positif di jangka panjang terhadap perekonomian digital tanah air,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews, Kamis (18/11/2021).
Tingkatkan inklusi digital dan keuangan
Bagi mitra pengemudi, fleksibilitas kerja yang ditawarkan Grab menjadi faktor pendorong untuk memilih bekerja sebagai mitra. Di saat yang bersamaan, pekerjaan ini juga telah membantu meningkatkan inklusi digital di Kupang dan Jayapura, terutama dengan pelatihan digital skills yang diberikan oleh Grab bagi para mitranya.
Hal ini turut dibuktikan dari hasil riset yang mencatat tingkat penggunaan teknologi Internet dan ponsel cerdas para mitra merchant di Kupang dan Jayapura telah mencapai 100%. Jumlah ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding rata-rata populasi. Selain itu, 7 dari 10 mitra pengemudi Grab menggunakan teknologi dengan intensitas jauh di atas pengemudi non-Grab.
Keberhasilan Grab meningkatkan inklusi digital di kedua kota tersebut juga disertai dengan peningkatan inklusi keuangan. Sebab, Grab juga tergabung ke berbagai layanan finansial formal.
Hasil riset turut menunjukkan bahwa penggunaan e-wallet mitra merchant Grab mencapai 87 poin persentase lebih tinggi dibanding mitra non-Grab, di mana 50% dari mitra merchant menyatakan Grab adalah alasan mereka memiliki akun keuangan digital.
Hal ini turut berpengaruh pada penggunaan produk finansial lainnya. Para mitra pengemudi Grab dua kali lebih mungkin membeli produk asuransi dan investasi serta mendapatkan kredit.
Inklusi keuangan dan digital tersebut telah menghasilkan dampak yang positif bagi kehidupan para mitra Grab. Sekitar 60% mitra pengemudi kini telah memanfaatkan produk asuransi kesehatan yang difasilitasi oleh Grab, tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga keluarga mereka.
Terakhir, riset dari LPEM FEB UI juga memperlihatkan bahwa bagi mitra pengemudi dan pelanggan perempuan, ragam fitur teknologi dan kebijakan keselamatan komprehensif, termasuk safety centre dan penyamaran nomor telepon yang dihadirkan oleh Grab telah memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman bagi mereka.