Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tak Lagi Khawatir Virus Omicron, Bursa Saham Global Langsung Menanjak Senin Ini

Penyebab terjerembabnya harga saham akibat kekhawatiran terhadap varian Omicron Covid-19 yang telah menular ke banyak negara.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tak Lagi Khawatir Virus Omicron, Bursa Saham Global Langsung Menanjak Senin Ini
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM -- Perdagangan saham global akhirnya menghijau pada Senin (29/11/2021) setelah pada pekan lalu jatuh cukup dalam.

Penyebab terjerembabnya harga saham akibat kekhawatiran terhadap varian Omicron Covid-19 yang telah menular ke banyak negara.

Hari ini, harga saham berjangka Amerika Serikat melesat dan memimpin kenaikan bursa saham global pada perdagangan Senin (29/11).

Ini lantaran pelaku pasar masih menunggu beberapa minggu untuk melihat apakah virus corona varian baru ini benar-benar akan menggagalkan pemulihan ekonomi dan rencana pengetatan kebijakan beberapa bank sentral di dunia.

Baca juga: IHSG Minus 2,36 Persen Dalam Sepekan, Dipengaruhi Varian Baru Covid-19

Perdagangan pasar saham memang tidak menentu namun ada tanda-tanda stabilitas karena indeks berjangka S&P 500 naik 1% dan indeks berjangka Nasdag naik 1,2%.

Kedua indeks ini pada hari Jumat dimana pasar perusahaan perjalanan dan maskapai terpukul paling dalam.

Indeks berjangka EUROSTOXX 50 menguat 1,7% dan FTSE berjangka menguat 1,3%.

Berita Rekomendasi

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,1%, tetapi mendapat dukungan saat mendekati level terendah 2021.

Baca juga: Isu Varian Mematikan Covid-19 Bikin Bursa Ikut Terimbas, IHSG Terjun Bebas

Demikian juga, Nikkei Jepang memangkas penurunan awal menjadi turun 0,9%.

Harga minyak melambat lebih dari US$ 3 per barel menutup sebagian penurunan yang terjadi Jumat pekan lalu.

Sementara obligasi safe haven dan yen melemah karena ekspektasi pasar bahwa dampak varian baru tersebut akan ringan.

Meskipun Omicron sudah sampai ke Kanada hingga Australia, namun seorang dokter Afrika Selatan yang telah merawat kasus varian baru ini mengatakan gejala virusnya sejauh ini masih ringan.

Baca juga: IHSG Dibuka Anjlok 0,49 Persen ke 6.666,34, Investor Asing Lepas BBCA, BBRI dan BUKA

Craig James, Kepala Ekonom CommSec mengatakan, kekhawatiran lebih rendah karena tingkat vaksinasi saat ini sudah lebih tinggi secara global dibandingkan ketika saat varian delta muncul.

"Adapun yang disoroti dari Omicron adalah perlunya bank sentral dan pemerintah mengambil pendekatan hati-hati untuk menghilangkan dukungan dan stimulus ekonomi." kata James dikutip Reuters, Senin (29/11/2021).

Obligasi mengembalikan sebagian dari keuntungan besar mereka, dengan Treasury berjangka turun 16 tick.

Pasar telah reli tajam karena investor memperhitungkan risiko awal yang lebih lambat untuk kenaikan suku bunga The Fed dan berkurangnya pengetatan oleh beberapa bank sentral lainnya.

Baca juga: Prediksi Perdagangan Saham Hari Ini, IHSG Dekat Posisi Rekor Sepanjang Masa

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memasang wajah berani terhadap kemunculan virus varian baru ini dengan mengatakan zona euro lebih siap untuk menghadapi dampak ekonomi dari gelombang baru infeksi Covid-19 atau varian Omicron.

Pekan ini rilis data ekonomi akan ramai. IMP manufaktur China akan dirilis pada hari Selasa untuk menawarkan pembaruan lain tentang kesehatan raksasa Asia.

Survei pabrik ISM AS keluar pada hari Rabu dan data payroll pada Jumar.

Ketua Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen berbicara di depan Kongres pada hari Selasa dan Rabu. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas