Era Digital, Inklusi Keuangan Masyarakat Terus Ditingkatkan
Pemerintah bersama swasta terus menggenjot inklusi keuangan masyarakat di era digital.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah bersama swasta terus menggenjot inklusi keuangan masyarakat di era digital.
Berdasarkan, Survei Nasional Keuangan Inklusif yang dilakukan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI) pada 2020 menunjukkan bahwa 81,4 persen orang dewasa pernah menggunakan produk atau layanan lembaga keuangan formal.
Baca juga: OJK: Transformasi Digital Penting Buat Sektor Jasa Keuangan Agar Survive
Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan 2018 yaitu sebesar 78,8 persen. Sementara itu 61,7 persen orang dewasa telah memiliki akun, di mana angka ini juga meningkat jika dibandingkan dengan 2018, yakni sebesar 55,7 persen.
Oleh sebab itu, Home Credit Indonesia (Home Credit), turut berupaya mengimplementasikan keuangan yang berkelanjutan dan bertanggungjawab dengan menyelaraskan kepentingan lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG) dalam kegiatan usahanya.
Home Credit mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi digital, di mana sekitar 20,5 persen pelanggannya pada Oktober – November 2021, tergolong first time borrowers atau mereka yang baru pertama kali menggunakan layanan pembiayaan formal.
Baca juga: Kemenperin Terapkan Uji Profisiensi Berbasis Digital Guna Dorong Daya Saing Industri
Direktur Utama Home Credit Indonesia Animesh Narang mengatakan, perseroan percaya adanya pilar ESG yang selama ini dijalankan dapat mengatasi isu kesenjangan ekonomi.
"Kami berupaya untuk turut mendorong akses keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ditargetkan oleh pemerintah dapat mencapai hingga 90 persen pada 2024," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).
Menurutnya, Home Credit terus meningkatkan layanannya dengan strategi omnichannel yang mampu memberikan akses pembiayaan kepada para pelanggan melalui aplikasi digital My Home Credit.
"Dengan akses digital dan jaringan mitra toko yang luas, Home Credit juga turut membuka akses pembiayaan ke luar Pulau Jawa dengan porsi yang signifikan hingga 45 persen dari seluruh total kontrak pembiayaan pada semester I 2021," paparnya.
Selain itu, kata Animesh, adanya layanan pembiayaan dari Home Credit juga menggerakkan aktivitas bisnis dari para mitra toko, di mana selain peritel besar terdapat hampir 10 ribu toko berskala kecil.
"Berbagai inisiatif yang kami lakukan untuk menerapkan keuangan berkelanjutan, tentunya sejalan dengan program dan agenda pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tutur Animesh.