Jutaan Hektar Aset Tanah Disita Pemerintah, Menkeu Kesal Dengan Janji-janji Texmaco
Grup Texmaco sempat membuat perjanjian dengan BPPN melalui Master of Restructuring Agreement (MRA)
Editor: Hendra Gunawan
Kronologi Texmaco Terbelit BLBI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kronologi Grup Texmaco terbelit utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hingga asetnya disita negara.
Pemerintah akhirnya menyita 587 bidang tanah seluas 4.794.202 meter persegi milik Grup Texmaco. Bidang tanah tersebut terletak di 5 daerah, yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kota Pekalongan, Kota Batu, dan Kota Padang.
Grup Texmaco merupakan salah satu daftar debitor prioritas Satgas BLBI yang masuk dalam dokumen Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI tertanggal 15 April 2021. Utangnya kepada pemerintah bahkan mencapai Rp 29 triliun dan 80,57 juta dollar AS.
"Dengan melakukan penyitaan aset, itu adalah bagian dari recovery sedikit saja recovery dari aset negara dengan jumlah utang Rp 29 triliun plus 80,5 juta dollar AS," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (23/12/2021).
Lantas, bagaimana kronologinya? Sebelum 1998, Grup Texmaco adalah salah satu perusahaan yang meminjam dana kepada bank-bank sebelum terjadi krisis keuangan 1997-1998.
Bank yang dipinjamnya bervariasi, yakni Bank BRI, BNI, Bank Mandiri dan bank swasta.
Sri Mulyani mengungkapkan bank-bank tersebut kemudian di-bailout (ditalangi) oleh pemerintah pada saat terjadi krisis pada 1997-1998.
Beberapa bank bahkan mengalami penutupan. Adapun pinjaman awal Grup Texmaco sebesar Rp 8,08 triliun dan 1,24 juta dollar AS untuk divisi engineering.
Sementara untuk divisi tekstil sebesar Rp 5,28 triliun dan 256.590 dollar AS. Pinjaman tersebut juga berbentuk mata uang lain yakni 95.000 poundsterling dan 3 juta yen Jepang.
Pada saat dilakukan bailout oleh pemerintah, utang tersebut dalam status macet.
"Sehingga pada saat bank-bank tersebut dilakukan bailout oleh pemerintah, maka hak tagih dari bank-bank yang sudah diambil alih pemerintah diambil alih oleh BPPN," ucap Sri Mulyani.
Terbitkan Letter of Credit (LC)
Agar Texmaco mampu melunasi utang-utang, pemerintah melalui Bank BNI bahkan sudah menerbitkan Letter of Credit (LC) agar divisi tekstil grup tersebut tetap berjalan.