Harga Telur Ada yang Mencapai Rp 40.000/Kg pada Liburan Akhir Tahun Ini, Apa Sih Penyebabnya?
Oke Nurwan mengatakan, ada beberapa penyebab mengapa harga telur naik tajam. Di antaranya, adalah karena adanya perubahan
Editor: Hendra Gunawan
"Katanya, harga telur naik dia bingung mau jual kue harga berapa," ucap Wiwi.
Seorang ibu di Sindangwangi, Padaherang, Pangandaran, Mardiana (26), mengeluh dengan naiknya harga telur ayam broiler.
Baca juga: 6 Cara Membuat Masker Wajah Alami yang Digunakan saat Musim Hujan: Gunakan Oatmeal dan Telur
"Naiknya sekitar dua hari ini lah. Sekarang di sini (warung di tempatnya) itu ada yang harganya Rp 32 nyampe Rp 33 ribu."
"Malah, ada yang membeli nyampe harga Rp 35 ribu per kilonya," ujarnya.
Sementara itu, mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (25/12/2021), harga telur ayam ras di pasaran di wilayah Jabodetabek berkisar Rp 31.000-Rp 35.000 per kilogramnya.
Di beberapa pasar, harganya bahkan menembus angka Rp 40.000 per kilogram. Harga telur ayam ras saat normal diketahui berkisar antara Rp 22.000-Rp 25.000 per kilogramnya.
Namun menjelang Natal dan Tahun Baru ini, harganya terus meroket naik.
Penyebab harga telur ayam naik esktrem
Oke Nurwan mengatakan, ada beberapa penyebab mengapa harga telur naik tajam. Di antaranya, adalah karena adanya perubahan harga pakan ayam.
“Penyebabnya adalah harga pakan yang tinggi,” ujar Nurwan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).
Di samping itu, menurutnya permintaan pasar juga menguat karena adanya momen menjelang Natal dan Tahun Baru.
Ia mengatakan, selama empat bulan belakangan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah sangat berpengaruh pada penurunan harga telur.
Pasalnya selama PPKM, hotel, restoran, kafe ditutup, sehingga peternak hanya mengandalkan daya beli masyarakat yang juga sedang turun. Adanya momen Natal dan Tahun Baru saat ini menurutnya menjadi momen yang pas untuk kenaikan harga.
“Ini momentum yang pas bagi peternak setelah sejak Juli harga jatuh,” katanya lagi.