Telah Disuntik Modal, Bank-bank Kecil Siap Tancap Gas Pada 2022
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) juga menyakini pertumbuhan perseroan tahun depan pesat seiring dengan
Editor: Hendra Gunawan
Henky Suryaputra, Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna mengatakan, pemenuhan modal inti dilakukan dari pemegang saham eksisting dan hadirnya beberapa pemegang saham baru, serta melalui akumulasi laba yang didapat.
PT Michael Joseph Sampoerna & Ekadharmajanto Kasih melalui PT Sampoerna Investama tetap berkomitmen menjadi pengendali bank PT Bank Sahabat Sampoerna.
Dalam mengembangkan bank ini, Sampoerna Group akan tetap melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra dan melakukan tranformasi digital.
Saat ini, perseroan sudah memiliki beberapa mitra. Yang terbaru, bank ini telah bekerjasama dengan KoinWorks menghadirkan layanan digital KoinWorks NEO.
"Bank Sampoerna telah melakukan transformasi digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah, selama beberapa tahun terakhir sebagaimana terefleksikan antara lain pada berbagai layanan berbasis digital, kerja sama layanan dengan berbagai pihak, dan peningkatan jumlah transaksi virtual accounts," kata Henky.
Dia bilang, Bank Sampoerna tidak melihat bank digital atau konvensional sebagai dikotomi tetapi lebih melihat layanan digital dan non-digital sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) juga menyakini pertumbuhan perseroan tahun depan pesat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi.
Bank berkode saham BEKS ini telah melakukan penambahan modal pada akhir tahun lalu (PUT VI dan meraup dana segar Rp 1,87 triliun dan kembali menggelar rights issue (PUT VII) senilai Rp 618 miliar.
Bank Banten melihat perekonomian Banten memiliki potensi besar dalam beberapa tahun kedepan. Pada tahun 2022 postur APBD akumulatif Provinsi bersama Kabupaten/Kota mencapai Rp 40 triliun, dengan proyeksi pertumbuhan diharapkan mencapai 5,5%.
Akselerasi ekonomi Banten dapat terlihat dari berbagai proyek prioritas nasional seperti KEK Tanjung Lesung, Tol Serang–Panimbang dan Tol Serpong-Balaraja, Kawasan industri terpadu Wilmar, serta Fase III MRT yang terbentang dari Cikarang-Balaraja.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menuturkan, saat ini pihaknya tengah menyusun berbagai langkah strategis yang akan dilakukan di tahun 2022 yaitu dengan menajamkan target audience serta berfokus di market primer perseroan yaitu regional Banten.
“Tahun 2022 Saya yakin akan menjadi turning point bagi perseroan dan kami menargetkan terjadinya hypergrowth," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (24/12).
Bank Banten bersama Komisi III DPRD Provinsi Banten tengah menyiapkan Ekosistem Keuangan Daerah (EKD).
Jika ini terkelola dengan baik maka akan memberikan dampak yang signifikan untuk optimalisasi PAD dan memberikan lebih banyak keleluasaan untuk melakukan pembangunan di Banten.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.