Pensiunan ASN di Empat Kota Dapat Alokasi Bedah Rumah Rp 90 Juta Per Unit
Alokasi tersebut diberikan PT Bank Mandiri Taspen sebagai bagian tanggung jawab kepedulian sosial terhadap para pensiunan ASN.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) di empat kota yakni Pangandaran, Lahat, Surabaya, dan Atambua mendapatkan alokasi Program Bedah Rumah senilai Rp 90 juta per unit.
Alokasi tersebut diberikan PT Bank Mandiri Taspen sebagai bagian tanggung jawab kepedulian sosial terhadap para pensiunan ASN.
"Program Bedah Rumah ini memiliki dua kategori utama yaitu Kategori Pembangunan Total yang diadakan di Lahat dan Atambua serta Kategori Renovasi di Surabaya dan Pangandaran," ujar Direktur Finance, Risk & Operation Bank Mandiri Taspen Atta Alva Wanggai dalam keterangan pers, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: 1,6 Juta ASN Terancam Kerja dari Rumah Sampai Pensiun, Mayoritas Tenaga Pelaksana dan Administrasi
Menurut Atta, program ini sebagai jalan perseroan untuk menjamin masa depan setiap pensiunan secara lebih baik dan pasti.
"Bedah Rumah ini bukan sekadar membangun rumah secara fisik. Lebih dari itu, Bank Mandiri Taspen ingin membangun kepastian masa depan para ASN yang purnabakti,” katanya.
Sementara itu, Komisaris Independen Bank Mandiri Taspen Andi Rivai menambahkan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Program Mantap Peduli yang dijalankan sepanjang 2021.
Baca juga: Nggak Bayar Pajak, Banyak Orang Kaya Indonesia Menikmati Masa Pensiun Tanpa Punya NPWP
"Mantap Peduli ini sebelumnya mulai dari penyaluran APD ke rumah sakit di 6 kota besar di tanah air hingga pembagian sembako kepada 22.230 pensiunan di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, empat orang pensiunan yang menerima alokasi Program Bedah Rumah, di antaranya yakni Suhersi, seorang pensiunan janda ASN Terusan berusia 64 tahun di Lahat, Sumatera Selatan serta Anthony Paul, seorang pensiunan TNI berusia 63 tahun di Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya adalah Sutinah, pensiunan ASN Guru berusia 64 tahun di Pangandaran dan Mustianti Santutik, seorang janda TNI AD yang kini berusia 71 tahun dari Surabaya.
