Bank Neo Commerce Incar 15 Juta Subscriber Baru di 2022
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mengincar 15 juta subscriber baru pada aplikasi neobank di tahun 2022
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mengincar 15 juta subscriber baru pada aplikasi neobank di tahun 2022 menyusul pencapaian kenaikan nasabah menjadi 12, 7 juta hingga akhir 2021.
"Maret 2021 kita soft launching aplikasi neo bank. Per Oktober 2021 sudah capai hampir 11 juta user. Per Desember 2021 tembus 13,2 juta user," kata Tjandra Gunawan, Direktur Utama BBYB pada public expose Rabu (30/12/2021) petang di kawasan SCBD Jakarta.
Pihaknya bersyukur, aplikasi ini sempat menduduki posisi top chart aplikasi di iOS dan Android di Oktober 2021. "Sekarang posisi kami di peringkat 3," ujarnya.
Aplikasi ini antara lain memberikan benefit Online Account Opening, untuk buka rekening cukup gunakan eKTP dan pose selfie.
Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur free transfer, fitur jurnal untuk catat penerimaan dan pengeluaran.
"Tahun depan, target kami sebanyak 15 juta user baru sehingga menjadi total 28 juta user dari posisi 13 juta user saat ini. Dari target tersebut paling tidak 60-70 persen dari users baru kami menjadi nasabah karena tahun depan ada 2 fitur baru yang akan kami hadirkan," ujarTjandra Gunawan.
Baca juga: OJK Beri Pernyataan Efektif, Bank Neo Commerce Realisasikan Right Issue Rp 2,5 Triliun
Tjandra menjelaskan, tahun 2021 merupakan tahun investasi bagi BBYB sekaligus juga menjadi tahun penyiapan infrastruktur IT dan humas resources.
Tahun depan pihaknya akan memperluas dukungan infrastruktur IT untuk memantapkan posisi BBNY sebagai bank digital di Indonesia.
Baca juga: Jalankan Investasi Berkelanjutan, Bank Neo Commerce Masih Catatkan Kenaikan Biaya Operasional
Per Oktober 2021, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BBYB mencapai 5,81 persen. Sementara pinjaman bermasalah atau NPL di kuartal III 2021 sebesar 4,36 persen.
"Posisi NPL gross dan NPL nett kami menunjukkan perbaikan," ujarnya.
Di sisi lain, rasio kecukupan modal atau CAR BBYB di akhir tahun 2021 di atas 50 persen dan total aset sekitar Rp 10,5 triliun per akhir Desember.
Baca juga: Tahun Depan, Transaksi e-commerce Diperkirakan Mencapai Rp 530 Triliun
Simpanan dana pihak ketiga (DPK) nasabah BBYB per September 2021 mencapai Rp 6,9 triliun dan per Desember mencapai kisaran Rp 9 triliun sampai Rp 10 triliun.
Saat ini, otoritas sudah memberi persetujuan status Akulaku sebagai pemegang saham pengendali BNNY dengan sekitar 48 persen saham lainnya beredar di masyarakat.
Baca juga: OJK Buat Peraturan Baru Soal Penyaluran Dana Bank Syariah, Berikut Aturannya
Selama 2021, BBYB melakukan beberapa kali rights issue dan meraih oversubscribed lebih dari 400 persen pada rights issue kelima awal Desember 2021 dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 1.927.162.193 lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp1.300 untuk setiap saham.