Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kisah Haji Endang Raup Penghasilan Rp 20 Juta Per Hari dari Jembatan Apung Kali Citarum

Dari jasa penyeberangan jembatan apung di atas Sungai Citarum di Kecamatan Klari, Karawang, Haji Endang bisa kantongi pendapatan Rp 20 juta per hari.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kisah Haji Endang Raup Penghasilan Rp 20 Juta Per Hari dari Jembatan Apung Kali Citarum
Kompas.com
Inilah jembatan penyeberangan yang dibangun Haji Endang dengan cara menempatkan perahu berjajar di atas Sungai Citarum di Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 

Awalnya ia membeli puluhan perahu kayu dan sisanya dibuat sendiri.

Untuk mengurangi risiko kerugian dan kecelakaan bagi warga yang menyeberang, Endang pun mulai membuat perahu ponton dari besi. Saat ini jumlahnya mencapai 15 unit.

"Saya pinjam ke bank untuk modalnya," katanya.

Modalnya jika ditotal dan dibuat sekaligus menurut Endang bisa mencapai Rp 5 miliar.

Untuk hari kerja, Endang akui satu hari satu malam itu sekitar sepuluh ribu kendaraan roda dua menyeberang. Dengan tarif Rp2.000 sekali menyeberang.

"Tetapi kalau ada pengendara yang tidak punya uang, uangnya cuma seribu atau lima ratus, kita juga tidak larang untuk menyeberang. Silahkan saja," katanya.

Saat ini ia memiliki 40 karyawan.

BERITA REKOMENDASI

Mereka dibagi-bagi menjadi beberapa divisi yang memungut bayaran, menyiapkan pengembalian, lalu menyiapkan dan mengontrol perahu penyeberangan serta menjaga sampah yang menyangkut ke perahu.

"Kalau sekarang alhamdulillah, sampah tidak terlalu banyak semenjak ada Citarum Harum. Selain itu air sungai juga sudah tidak hitam," katanya.

Sejak jembatan penyeberangan itu dibangun, ekonomi di sekitarnya pun turut tumbuh. Banyak warga berjualan di pinggir jalan.

"Alhamdulillah, sekarang ekonomi warga sekitar meningkat. Banyak mereka yang berjualan," katanya.

Selain itu, Haji Endang juga memperbaiki jalan dari hasil penyeberangan tersebut.

Salah sorang pengendara, Kardi (52) mengaku sangat terbantu dengan adanya jembatan penyeberangan itu. Sebab, jika tidak ada ia harus berjalan memutar yang membutuhkan waktu sekitar satu jam.

"Saya bisa enam kali lewat sini (jembatan penyeberangan)," kata dia.

Kardi menyebutkan, penyeberangan itu membuat usahanya menjajakan kue ke warung-warung sangat terbantu.

Sumber: Tribun Jabar

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas