Ekonomi Digital RI Diprediksi Makin Melaju, Tahun Lalu Capai 70 Miliar Dolar AS
Mitratel tidak akan melewatkan kesempatan untuk membantu ekonomi digital Indonesia tumbuh lebih tinggi lagi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan terus melesat dalam beberapa tahun ke depan.
Google, Temasek, dan Bain & Company dalam riset terbaru yang dirilis akhir tahun lalu menyebutkan valuasi ekonomi digital Indonesia tumbuh 49 persen sepanjang 2021 menjadi 70 miliar dolar AS dari sebelumnya 47 miliar dolar AS pada 2020.
Bahkan, Google cs terus merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 dari sebelumnya 124 miliar dolar AS menjadi 146 miliar dolar AS.
Baca juga: Mitratel Kerja Sama dengan Alita Perluas Layanan Serat Optik
Begitu banyaknya sektor industri yang melakukan digitalisasi lini bisnisnya sejak pandemi Covid-19 merebak dua tahun terakhir disebut menjadi penggerak utama pertumbuhan tersebut.
Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi yang dipimpinnya tidak akan melewatkan kesempatan untuk membantu ekonomi digital Indonesia tumbuh lebih tinggi lagi.
Baca juga: Tahun Depan, Pendapatan Mitratel Diprediksi Tumbuh 14,41 Persen
Pria yang akrab disapa Teddy itu menjelaskan, tumbuh suburnya ekonomi digital suatu negara tidak lepas dari bertambahnya jumlah masyarakat digital (society), serta tersedianya infrastruktur digital yang mumpuni.
“Ketiga faktor itu merupakan basic ingredients dalam menciptakan digital ecosystem yang sehat. Tugas Mitratel dalam ekosistem tersebut adalah memastikan connectivity antara masyarakat dengan pelaku usaha digital bisa terlayani melalui tower kami,”ujar Teddy, Senin (10/1/2022).
Berbekal pengalaman di bisnis menara telekomunikasi sejak 2008, Teddy menyebut sampai akhir September 2021 lalu jumlah menara yang dikelola Mitratel ada sebanyak 28.076 unit, di mana 57 persen atau 16.150 unit menara tersebut tersebar di luar Pulau Jawa.
“Dengan tren pertumbuhan pengguna internet yang semakin menyebar ke seluruh Indonesia, keberadaan tower Mitratel di luar Pulau Jawa saya yakini bisa membantu ekspansi perusahaan-perusahaan digital ke wilayah baru yang potensial. Sementara di Pulau Jawa sendiri, jumlah jaringan tower kami sejumlah 11.929 menara,” katanya.
Mitratel saat ini merupakan perusahaan menara telekomunikasi terbesar yang mengelola lebih dari 25 persen pangsa pasar bisnis menara di Indonesia.
Teddy menyebut seluruh perusahaan telekomunikasi raksasa di Indonesia menggunakan jasa Mitratel, tidak hanya grup Telkom semata.
“Secara total Mitratel melayani lebih dari 42.000 tenants yang menggunakan fasilitas tower kami. Jumlahnya diharapkan terus bertambah, seiring dengan dibukanya jaringan 5G oleh Pemerintah Indonesia,” kata Teddy.