KUR 2022 Akan Dinaikkan 30 Persen Hingga Rp 373 Triliun
Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.
Editor: Hendra Gunawan
"Alokasi KUR untuk BNI tersebut akan dimanfaatkan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit yang kuat," terangnya.
BNI juga akan memanfaatkan alokasi KUR untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada 8 klaster unggulan yang sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk membangun industri UMKM yang kuat melalui strategi klaster.
Baca juga: Ketegasan Erick Thohir Bakal Copot Oknum BUMN yang Hambat UMKM Mendapat Apresiasi
Melalui pendekatan tersebut, ia yakin dapat meningkatkan kontribusi dalam mendorong target pembiayaan kepada UMKM sebesar 30% di tahun 2024 sesuai yang dicanangkan pemerintah.
Sejalan dengan itu, BNI akan fokus untuk mendorong UMKM go produktif, go digital, dan go global.
Artinya, BNI lebih menitikberatkan pada peningkatan kinerja UMKM mendorong segmen ini naik kelas, meningkatkan adopsi digitalnya serta membuka peluang lebih besar untuk ekspor.
BNI pun mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga optimistis mampu mendorong penyaluran KUR dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan pemerintah.
Salah satu strateginya dengan mengoptimalkan aplikasi Mandiri Pintar untuk mempercepat proses penyaluran kredit.
"Kami optimistis, dengan penerapan layanan digital mampu mempercepat penyaluran KUR agar sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah," terang Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha.
Hingga November 2021, bank berlogo pita emas ini telah menyalurkan KUR senilai Rp 33,68 triliun kepada lebih dari 353.000 nasabah.
Realisasi itu mencapai 96,24% dari total target penyaluran KUR Rp 35 triliun pada 2021.
Jika dirinci, mayoritas disalurkan ke sektor produksi Rp 19,69 triliun atau sekitar 58,46% dari total realisasi.
Bank Mandiri juga mendorong penyaluran ke sektor prioritas lainnya, yaitu pertanian senilai Rp 9,62 triliun dan sektor jasa produksi Rp 6,66 triliun. (Ferrika Sari)