Permintaan Tumbuh, Industri HTPL Buka Lebih dari 50 Ribu Lapangan Kerja
Permintaan terhadap produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HTPL) seperti rokok elektrik atau vape semakin meningkat
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan terhadap produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HTPL) seperti rokok elektrik atau vape semakin meningkat.
Creative Director GLU Rully Rachmadi menuturkan peminat dari produk ini mencapai 2,2 juta pengguna per 2020.
“Kehadiran beragam HTPL untuk vape membuka lapangan pekerjaan di Indonesia lebih dari 50 ribu tenaga kerja,” kata Rully dalam keterangannya, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: APVI Kritik Langkah Pemerintah Naikkan Tarif Cukai Vape
Produk GLU yang lahir pada Maret 2020 sejak dikenalkan langsung sold out di hari perdana penjualannya bertepatan dengan Invex 2020 di Jogja.
“GLU merupakan sebuah mahakarya yang diciptakan dari kolaborasi antara FVS Distribution dan ER.GE Disribution yang menciptakan produk e-liquid dengan rasa manis dan asam dengan buah sirsak yang dominan,” kata Rully.
GLU merupakan salah satu merek e-liquid populer di Indonesia yang kejayaannya bertahan hingga saat ini.
Menurut Rully, sambutan market terhadap produknya masih terjaga hingga saat ini, terutama karena GLU menawarkan konsep yang unik.
Baca juga: Tarif Cukai Naik, Ketua Asosiasi Vape Bilang Konsumen Lebih Kena Dampak
Peran Fathiba sebagai brand ambassador juga dirasa sangat penting dalam menyatukan kebersamaan GLU Squad.
Dikatakan Rully, market e-liquid di Indonesia terbilang sangat luas.
Meski demikian, GLU menjadi berbeda karena sejauh ini belum pernah ada yang menciptakan e-liquid dengan rasa sirsak yang khas seperti bikinan mereka.
Masyarakat kota Bandung satu di antara market yang menerima dengan baik kehadiran GLU.
Rully bercerita jika respons masyarakat Bandung sejak awal mula kedatangan e-liquid GLU sangatlah baik.