Perjuangan Misnati untuk Dapatkan Minyak Goreng, Rela Antre Berjam-jam Sejak Pagi
Misnati, salah satu pembeli mengaku sudah mengantre lebih dari 2 jam agar kebagian minyak goreng curah.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini minyak goreng seperti barang mewah yang sulit didapatkan oleh warga.
Jikapun tersedia, harga minyak goreng yang ditawarkan tak sesuai dengan kantong warga.
Tah heran ketika ada operasi pasar minyak goreng langsung diserbu oleh warga.
Baca juga: Tinjau Pasar Kramat Jati, Mendag: Harga Minyak Goreng Akan Mengikuti HET Pada 3-4 Hari ke Depan
Apical Group salah satu produsen minyak goreng mendistribusikan minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah.
Masyarakat khususnya emak-emak rela mengantre sejak pagi hari untuk mendapatkan minyak goreng curah.
Terhitung ada sekitar puluhan emak-emak yang mengantre panjang sambil membawa jerigen isi 5 liter.
Misnati, salah satu pembeli mengaku sudah mengantre lebih dari 2 jam agar kebagian minyak goreng curah.
"Dari jam 07.00 WIB pagi tadi ke sini, sudah 2 jam ngantrenya, takut habis yah jadi ke sini," ujar Misnati saat dijumpai Kompas.com, Kamis (3/2/2022).
Misnati mengaku awalnya dia hanya lewat saja dari pasar Kramat Jati.
Namun karena melihat ada produsen yang menjual minyak goreng dengan harga murah, ia langsung masuk barisan padahal tidak membawa jerigen untuk wadahnya.
"Karena ada kesempatan itu sementara saya enggak bawa jerigen kan yah karena niatnya lewat doang, langsung berhenti langsung nyari botol Aqua bekas dan ini ngantre," ungkap Misnati.
Baca juga: Minyak Goreng Murah Masih Langka di Pasar Tradisional, Pedagang: Di Televisi Aja Katanya Murah
Misnati mengaku selama ini sulit sekali mendapatkan minyak goreng murah.
Padahal program minyak goreng murah seperti minyak goreng satu harga yang ditetapkan pemerintah seharga Rp 14.000 per liter, sudah berjalan 2 pekan.
"Kemarin katanya di Alfamart dan Indomaret ada, tapi pas dicek kosong makanya pas liat ini memang langsung ke sini," kata Misnati.
Hal serupa juga dirasakan oleh Wiwi, pedagang kerupuk. Wiwi mengaku dirinya sudah mengantre sejak pukul 07.00 WIB pagi.
"Tahu informasi ini pas ke sini aja mau belanja. Liat orang ngantre beli minyak goreng murah yah langsung beli lah," kata Wiwi.
Wiwi mengaku selama ini dirinya cukup sulit mendapatkan minyak goreng. Padahal dirinya harus menggoreng kerupuk untuk dijual.
Wiwi berencana akan membeli minyak goreng sebanyak 10 jerigen.
"Makanya besar harapan saya minyak goreng murah ini stoknya banyak, biar saya bisa goreng kerupuk lagi. Kalau kemarin minyak yang dipakai dicampur-campur gitu biar bisa goreng kerupuk, kalau sekarang pakai ini saja," ungkap Wiwi.
Baca juga: Pedagang Pasar di Banjarnegara Jateng Dapat Suplai Minyak Satu Harga: Puluhan Dus Langsung Habis
Sementara itu, Regional Sales Manager Apical Yosua Kurniawan mengatakan, distribusi minyak goreng ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan agar semua masyarakat bisa kebagian minyak goreng murah.
"Selama ini masyarakat kesulitan dapat minyak itu yang bakal kita bakal bantu terus. Kalau hari ini kita subsidi 5.000 liter, di Kramat Jati tambah 3.000 liter," kata Yosua.
Yosua mengaku pendistribusian ini dilakukan bukan hanya di satu titik saja tapi di daerah-daerah lain, bergantung pada efektivitasnya.
"Yah kalau antusiasmenya bagus, bakal kita salurkan ke titik lain, enggak mungkin ini saja kan," ungkap Yosua.
Yosua menyebutkan untuk minyak goreng curah dibanderol Rp 10.500 per kilogram, dan minyak kemasan dijual Rp 13.000 per liter.
Baca juga: Gudang Minyak Goreng di Ciracas Terbakar, Bagaimana Ketersediaan Stok?
Harga Minyak Goreng Akan Mengikuti HET
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meninjau langsung harga dan pasokan barang kebutuhan pokok khususnya minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Mendag Lutfi memaparkan berdasarkan hasil pemantauannya, di pasar, beberapa pedagang sudah menetapkan harga sesuai dengan ketetapan pemerintah mulai dari minyak goreng curah yang dibanderol Rp 11.500 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan harga minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
"Hari ini kita lihat mulai meluncur minyak goreng sesuai dengan harga. Rp 14.000 untuk kemasan premium, Rp 13.500 untuk kemasan sederhana, dan Rp 11.500 untuk kemasan curah. Jadi hari ini sudah mulai jalan," ujar Mendag di sela-sela peninjauan, Kamis (3/2/2022).
Menurut Mendag, saat ini para pedagang tengah melakukan proses mencampur minyak goreng berharga tinggi yang dibeli sebelumnya dengan minyak goreng murah.
Lutfi pun yakin, dalam 3-4 hari ke depan, harga minyak goreng akan mengikuti HET yang sudah ditetapkan.
"Sekarang mereka mulai proses mem-blending. Mem-blending itu harga yang mereka beli mahal sebelumnya, dicampur dengan harga yang murah. Jadi kita masih melihat kadang-kadang ada minyak goreng curah itu masih Rp 14.000. Tetapi dalam 3-4 hari ke depan ini akan mengikuti HET-nya," ungkap Mendag Lutfi.
"Jadi ini semua adalah kerja sama kita. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Dari pemilik CPO sampai ke pemilik minyak goreng dan distribusinya," ujar Mendang.
Sebelumnya Kementerian Perdagangan memberlakukan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi minyak goreng curah hingga kemasan premium per 1 Februari 2022).
Adapun daftar harga minyak goreng yang mulai berlaku 1 Februari 2022:
- Harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter
- Harga minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter
- Harga minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter
(Kompas.com/Tribunnews.com)