Harga Pertamax Disebut Berpotensi Naik, Bagaimana Tanggapan Konsumen?
Pertamina terakhir kali menaikkan harga Pertamax 2 tahun lalu, yaitu sekitar awal Februari 2020.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Choirul Arifin
Sebelumnya, sejumlah komunitas otomotif tak masalah jika harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dinaikkan.
Setelah sebelumnya Club Ayla Indonesia (CAI) tidak keberatan, kali ini dukungan datang dari Mercedes Benz W204 Club Indonesia (MB W204 CI).
“Saya puas dengan Pertamax. Saya mendukung kalau ada rencana harganya disesuaikan. Saya gak akan berpaling. Saya tetap beli karena memang the best untuk mobil saya,” tegas Presiden MB W204 CI, Rahmat Priana Mustafa kepada media, akhir pekan lalu.
Bagi member komunitas MB W204 CI, lanjut Rahmat, BBM RON tinggi tersebut memang membuat performa kendaraan menjadi optimal.
Selain itu, juga sangat ramah lingkungan, sehingga lebih positif untuk generasi mendatang.
“Dalam komunitas, kami sering berdiskusi tentang BBM. Selain itu, bengkel-bengkel yang biasa merawat kendaraan kami juga menganjurkan untuk memakai BBM oktan tinggi guna memelihara performa dan keawetan mesin serta menjaga lingkungan,” jelas Rahmat.
Untuk itulah Rahmat juga mengajak masyarakat, terutama yang berkecukupan dan peduli lingkungan, untuk turut menggunakan BBM jenis Pertamax tersebut.
Rahmat juga mengaku membagi pengalaman dengan member-member lain sebagai edukasi. “Kami akan sampaikan, bahwa BBM RON tinggi paling cocok bagi anggota MB W204 CI,” lanjut Rahmat.
Sementara Humas Club Ayla Indonesia (CAI) Adjie Sambogo mengatakan, kenaikan harga tidak akan berpengaruh terhadap konsumsi Pertamax.
Menurutnya, konsumen tentu membandingkan dengan harga RON sejenis yang dijual di SPBU swasta.
“Makanya, kami masih akan tetap menggunakan Pertamax. Asalkan itu tadi, tidak melonjak tajam dan tidak lebih tinggi dibandingkan SPBU asing,” imbuhnya.