Harga Melonjak, Perusahaan Angkutan Udara Ekspansi ke Sektor Batubara
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) melakukan perubahan kegiatan usaha di bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya sektor pertambangan batubara.
Atas perubahan tersebut, kini nama perusahaan pun diubah menjadi PT MNC Energy Investments Tbk dan meninggalkan usaha pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara.
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan.
Baca juga: Inilah Biaya dan Syarat yang Perlu Dipenuhi jika Ingin Bisnis Franchise Indomaret
"Memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batubara yang berkelanjutan dan permintaannya yang terus meningkat, IATA mengambil langkah strategis dengan merambah ke sektor energi, khususnya tambang batubara," tuturnya, Kamis (10/2/2022).
Selain itu, perseroan juga telah mendapat restu dari pemegang saham untuk mengambilalih 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).
BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Hary menyebut, harga batubara pada tahun inu diprediksi akan terus naik dampak permintaan yang tinggi dan pasokan yang terus menyusut.
"Kenaikan ini tentunya turut mendongkrak harga batubara nasional," ucapnya.
Baca juga: Ekspor Batubara Telah Dibuka, Aktivitas Pengangkutan Berangsur Normal
Mengutip data International Energy Agency (IEA), Indonesia mengekspor sebanyak 455 juta ton batubara ke seluruh dunia pada 2019, dan bergerak menjadi 400 juta ton pada 2020 imbas pandemi Covid-19.
Posisi tersebut menunjukkan Indonesia sebagai negara eksportir batubara yang mendominasi di pasar global. Sedangkan China menempati posisi teratas negara importir batubara di dunia.
"Hubungan yang memburuk antara China dengan Australia membuat Indonesia kini jadi pemasok batubara utama, dimana impor batubara China dari Indonesia naik 60 persen sejak akhir November 2021, menurut data Bea Cukai China," paparnya.