Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kedelai Mahal, Tempe di Warteg Bisa Seukuran Kartu ATM

Pedagang tidak mungkin menaikkan harga makanan di warteg, paling mengecilkan ukuran, bisa saja tempe seukuran kartu ATM.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kedelai Mahal, Tempe di Warteg Bisa Seukuran Kartu ATM
Tribunnews/Jeprima
Pekerja menyiapkan pesanan nasi bungkus di sebuah kedai warteg di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (6/11/2021). Tribunnews/Jeprima 

Jumlah ini berasal dari stok awal Februari yang tercatat sebesar 160 ribu ton ditambah pemasukan pada pertengahan Februari sebesar 140 ribu ton, di mana jumlah itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari–Maret 2022).

Akindo berkomitmen untuk menjaga harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp10.500 sampaib11.500 per kilo gram pada Februari 2022 dan akan ditinjau kembali setiap akhir bulan berdasarkan perkembangan harga kedelai dunia. 

Hal ini dilakukan guna memberikan kepastian harga kedelai kepada perajin tempe dan tahu, serta menjaga situasi kondusif di tengah ketidakpastian harga kedelai dunia.

Gabungan Koperasi Produsen Tempe-Tahu Indonesia (Gakoptindo) menyampaikan akan menaikkan harga jual produknya, seiring melonjaknya harga kedelai.

"Tolong dibilang ke masyarakat, bahwa kami menaikkan harga tempe - tahu terpaksa, kalau harga kedelai tidak naik, kami tidak menaikkan," kata Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifudin.

Harga tempe di tingkat masyarakat nantinya bisa Rp 6 ribu per potong atau ukuran 500 gram, dari saat ini Rp 5 ribu. 

"Naiknya tidak seberapa, hanya Rp 1.000, kami tukang tempe sama tahu ini hanya sekadar bisa bertahan hidup saja, agar bisa makan," tutur Aip.(Tribun Network/nis/kps/sen/wly)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas