Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Janji Pasokan Bahan Pokok Jelang Ramadan Terkendali dengan Harga Terjangkau

Mendag memastikan pasokan barang kebutuhan pokok untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran di seluruh wilayah terkendali dengan harga terjangkau.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Mendag Janji Pasokan Bahan Pokok Jelang Ramadan Terkendali dengan Harga Terjangkau
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi usai rapat dengan Komisi VI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pasokan barang kebutuhan pokok untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idulfitri di seluruh wilayah terkendali dengan harga terjangkau.

"Pasokan bahan pokok tersedia di seluruh wilayah Indonesia untuk satu setengah bulan ke depan. Meskipun terdapat beberapa kendala terkait distribusi, khususnya di wilayah terluar Indonesia untuk komoditas minyak goreng," kata Lutfi dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2022).

Baca juga: Bantah Timbun 1,1 Juta Kg Minyak Goreng, Salim Ivomas Pratama: Sudah Pesanan

Menurut Lutfi, secara umum pasokan minyak goreng sudah digelontorkan dan harga akan berangsur normal dalam beberapa waktu ke depan.

Untuk komoditas lainnya, seperti gula mengalami pasokannya yang melimpah dan harganya dalam kondisi terkendali.

"Kemendag memastikan stok ada, tidak merugikan petani, dan pada saat bersamaan memastikan pada puasa dan Lebaran tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya.

Baca juga: 1,1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun di Deli Serdang, KPPU Bilang Belum Tentu Kartel

Lutfi menyebut, terdapat beberapa kondisi perlu diwaspadai semua pihak karena dapat berdampak pada kenaikan harga komoditas dan perekonomian nasional.

BERITA REKOMENDASI

Salah satu di antaranya, adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang akan mengakibatkan kenaikan harga terigu karena kedua negara tersebut merupakan penghasil utama dunia.

Selain itu, terdapat ancaman lainnya seperti perubahan iklim, di mana situasi yang basah akan mengganggu produksi negara produsen di Amerika Latin sehingga menaikkan harga kedelai.

"Ini semua kita bicarakan dan diskusikan untuk memastikan keadaan stok dan memitigasi lonjakan harga," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas