Kisah Torch, Bisnis Tas Traveling yang Panen Omzet 100 Kali Lipat bersama Shopee
Kini, Torch memang telah dikenal sebagai bisnis lokal yang berhasil menoreh berbagai prestasi dalam industri fesyen lokal.
Penulis: Yulis
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Setiap inovasi maupun gebrakan yang dilakukan dalam pengembangan usaha perlu disertai dengan pengamatan terhadap tren yang sedang berjalan, terutama dalam hal gaya hidup.
Hal tersebutlah yang dilakukan oleh Ben Wirawan, CEO dari Torch, bisnis tas traveling lokal asal Bandung.
Ben bersama dengan rekannya Hanafi Salman mendirikan Torch pada tahun 2015. Keduanya memilih untuk mengembangkan lini bisnis di bidang traveling karena dari pengamatan Ben, traveling tidak lagi hanya sekadar aktivitas perjalanan semata. Khususnya bagi generasi milenial dan Gen Z, traveling telah menjadi bagian penting dari gaya hidup.
Baca juga: Perluas Dukungan Bisnis Lokal, ShopeePay Hadirkan Program Semangat UMKM Lokal di Balikpapan
Ben pun melihat bahwa kegiatan traveling di masa kini perlahan berubah seiring dengan meningkatnya intensitas perjalanan yang dilakukan seseorang, serta cara melakukan perjalanan yang menjadi lebih mudah serta lebih hemat biaya.
Seiring dengan perubahan tersebut, bisnis yang berhubungan dengan travelling seperti penjualan tiket perjalanan, akomodasi, dan tidak terkecuali aksesoris perlengkapan perjalanan seperti Torch akan terdorong tumbuh secara pesat.
Lalui tantangan lewat pemasaran online
Kini, Torch memang telah dikenal sebagai bisnis lokal yang berhasil menoreh berbagai prestasi dalam industri fesyen lokal.
Brand milik Ben ini bahkan dipercaya sebagai official merchandise dari Jakarta Film Week, festival film berskala internasional yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, Torch pun telah membuktikan prestasinya dengan menoreh dua penghargaan dari Indonesia Good Design Selection, sebuah anugerah Bangga Buatan Indonesia, serta menjadi salah satu penerima penghargaan internasional Golden Bauhinia Excellence Award di China.
Di balik berbagai prestasi tersebut, terdapat perjalanan panjang yang diliputi dengan kegigihan hingga Ben bisa meraih berbagai kesuksesan lewat usahanya ini.
Dua tahun sejak didirikan, Torch masih menggunakan pendekatan konvensional untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya kepada masyarakat. Pada saat itu, Produk Torch dipasarkan melalui distributor dan agen.
Metode pemasaran konvensional tersebut kerap menghadirkan banyak tantangan bagi perkembangan bisnis milik Ben ini, di mana para agen sering kali tidak melunasi penjualan barang tepat waktu, dan menjadikan Torch tidak bisa meraih omzet secara maksimal.
Dengan kondisi keuangan perusahaan yang memburuk, Ben akhirnya memutuskan untuk beralih ke jalur digital pada tahun 2017. Langkah yang diambilnya ini diawali dengan mempelajari pemasaran digital dan penjualan online, termasuk juga bergabung dengan Shopee.
Keputusan Ben untuk merambah ke penjualan online melalui Shopee tersebut pada akhirnya berhasil membawa angin segar terhadap keberlangsungan bisnis Torch.
Baca juga: Torch Tower di Tokyo Bakal Jadi Gedung Tertinggi di Jepang Tahun 2027
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.