Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga LPG Non Subsidi Naik Rp 15.500/Kg, Konflik Rusia-Ukraina Pengaruhi Harga Migas Global

Harga LPG Non Subsidi Naik Rp 15.500/KG, dampak perang Rusia-Ukraina pengaruhi ICP. ICP bulan Februari 2022 per tanggal 24 sebesar US$95,45 per barel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Harga LPG Non Subsidi Naik Rp 15.500/Kg, Konflik Rusia-Ukraina Pengaruhi Harga Migas Global
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang gas elpiji eceran saat merapikan tumpukan tabung gas dikios miliknya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (8/1/2022). Harga jual Liquifed Petroleum Gas (LPG) Nonsubsidi atau LPG tabung 5 kg dan 12 kg kini mengalami kenaikkan. pemilik toko mengaku menjual Bright gas ukuran 5 kg seharga Rp90.000 yang sebelumnya ia jual jual Rp 80.000, sedangkan Bright gas ukuran 12 kg kini seharga Rp 175.000 yang sebelumnya Rp 155.000. Tribunnews/Jeprima. Harga LPG Non Subsidi Naik Rp 15.500/KG, dampak perang Rusia-Ukraina pengaruhi ICP. ICP bulan Februari 2022 per tanggal 24 sebesar US$95,45 per barel. 

Perkembangan ICP per 24 Februari 2022, tercatat sebesar US$95,45 per barel.

"Data sementara ICP bulan Februari 2022 per tanggal 24 sebesar US$95,45 per barel. Kalau harga minyak Brent, sudah lebih dari US$100/barel. Sejak ICP naik di atas US$63 per barel (asumsi APBN 2022), kita terus monitor dan antisipasi dampaknya. Tidak hanya harga minyak, tapi harga LPG seperti CP Aramco," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Agung Pribadi, di Jakarta (26/2/2022).

Baca juga: Rusia-Ukraina Perang, Pertamina: Suplai BBM dan LPG Tak Terganggu

Harga Minyak Dunia Pengaruhi APBN Indonesia

Selain itu kenaikan harga minyak dunia turut mempengaruhi APBN.

"Beban subsidi, khususnya BBM dan LPG juga meningkat dan bisa melebihi asumsi APBN 2022. Belum lagi biaya kompensasi BBM. Namun yang pasti, Pemerintah terus mengamankan pasokan BBM dan LPG," lanjut Agung.

Kenaikan ICP menyebabkan harga BBM meningkat, sehingga menambah beban subsidi BBM dan LPG serta kompensasi BBM dalam APBN

Setiap kenaikan US$1 per barel berdampak pada kenaikan subsidi LPG sekitar Rp1,47 triliun, subsidi minyak tanah sekitar Rp49 miliar, dan beban kompensasi BBM lebih dari Rp2,65 triliun.

Berita Rekomendasi

Diketahui, subsidi BBM dan LPG 3 kg dalam APBN 2022 sebesar Rp77,5 triliun.

Subsidi tersebut terjadi pada saat ICP sebesar US$63 per barel.

Baca juga: Penggunaan Gas Bumi Dinilai Lebih Hemat dibanding LPG

Kenaikan ICP Pengaruhi Subsidi Listrik

Selain itu, kenaikan ICP juga memberikan dampak terhadap subsidi dan kompensasi listrik, mengingat masih terdapat penggunaan BBM dalam pembangkit listrik.

Setiap kenaikan ICP sebesar US$1 per barel berdampak pada tambahan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp295 miliar.

Selain dampak terhadap APBN, kenaikan harga minyak juga berdampak pada sektor lainnya, khususnya transportasi dan industri yang mengkonsumsi BBM non-subsidi.

"Tren kenaikan harga minyak dunia, mengerek harga keekonomian BBM," tambahnya.

Sebagai gambaran, kisaran harga BBM non-subsidi di beberapa negara ASEAN, antara lain Singapura Rp28.500 per liter, Thailand Rp19.300 per liter, Laos Rp19.200 per liter, Filipina Rp18.500 per liter, Vietnam Rp16.800 per liter, Kamboja Rp16.500 per liter, Myanmar Rp15.300 per liter.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Yanuar Riezqi Yovanda)

Berita lain terkait Harga Minyak Elpiji Naik

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas