Shell Diam-diam Beli Minyak Rusia, Menlu Ukraina: Bukankah Minyak Rusia Berbau Darah Ukraina
Shell memberikan pernyataan tidak lama setelah kritik yang diberikan Dmytro Kuleba kepada mereka.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan minyak dan gas asal Inggris, Shell Plc, mengatakan akan mengalokasikan keuntungan dari setiap perdagangan minyak Rusia yang dibeli perusahaan tersebut untuk bantuan kemanusiaan di Ukraina.
Pada Jumat (4/3/2022) Shell membeli kargo minyak mentah Rusia dengan harga yang cukup murah. Pembelian ini merupakan perdagangan pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pada pekan lalu.
Walaupun kesepakatan tersebut tidak melanggar sanksi dari negara Barat terhadap Rusia, namun hal ini mendapat kritik dari Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Baca juga: Shell Telah Resmi Berganti Nama, Tak Lagi Sematkan Royal Dutch
"Saya diberitahu bahwa Shell diam-diam membeli minyak Rusia kemarin. Satu pertanyaan untuk Shell: bukankah minyak Rusia berbau darah Ukraina untuk Anda?" tulis Kuleba dalam tweet-nya, yang dikutip Reuters.com, Minggu (6/3/2022).
Shell memberikan pernyataan tidak lama setelah kritik yang diberikan Dmytro Kuleba kepada mereka.
Dalam pembelaannya, Shell mengatakan akan memilih alternatif pembelian minyak mentah lain, namun ini tidak dapat terjadi dalam semalam karena mengingat posisi Rusia yang penting bagi pasokan global.
"Kami tidak mengambil keputusan ini dengan enteng dan kami memahami kekuatan perasaan di sekitarnya," ungkap Shell dalam pernyataannya.
Baca juga: Buntut Invasi di Ukraina, Italia Sita Properti Mewah dan Kapal Pesiar Milik Oligarki Rusia
Shell mengatakan akan mengalokasikan keuntungan dari perdagangan minyak Rusia ke dana khusus, dan bersama dengan lembaga bantuan memutuskan dana tersebut akan disalurkan untuk membantu kesulitan dan penderitaan rakyat Ukraina.
Sedangkan eksportir Rusia dalam beberapa hari terakhir akan menghadapi masalah yang cukup serius pada jalur kredit, pengiriman dan asuransi, yang mengakibatkan penundaan dan pembatalan upaya mereka untuk mencari pembeli minyak mentah Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina Pengaruhi Impor Minyak AS dari Rusia
Invasi Rusia ke Ukraina memicu sanksi ekonomi yang keras dan kecaman dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Harga minyak melonjak karena meningkatkan kekhawatiran global terkait gangguan pasokan global.
Delapan persen di antara pasokan global berasal dari ekspor Rusia.