Terimbas Sanksi Barat ke Rusia, Harga Logam Mulia Palladium Melonjak
Rusia memproduksi sekitar 25 hingga 30 persen logam mulia jenis Palladium dari total pasokan global.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Sanksi keuangan yang diterima Rusia telah berimbas pada kenaikan harga logam mulia jenis Palladium yang meroket ke level tertinggi sepanjang masa yaitu sebanyak 80 persen.
Rusia memproduksi sekitar 25 hingga 30 persen logam mulia jenis Palladium dari total pasokan global.
Karenanya, pengenaan sanksi Barat terhadap Rusia telah mengganggu pengiriman dan memperburuk kekurangan pasokan Palladium.
Palladium digunakan dalam catalytic converter untuk mobil, pada perhiasan, tambalan gigi dan komponen elektronik. Catalytic converter berfungsi untuk mengubas gas beracun dari mobil menjadi zat yang kurang berbahaya.
Baca juga: Uniqlo Putuskan Tetap Buka Toko di Rusia
Melansir dari Reuters.com, harga palladium awal tahun ini sekitar 1.900 dolar AS per ounce, melonjak menjadi 3.440,76 dolar AS hari ini (7/3/2022). Pelonjakan ini telah melampaui rekor di tahun 2021.
Sumber daya produksi Rusia lainnya seperti minyak, gandum, alumunium dan nikel juga melonjak akibat negara ini dijatuhi sanksi oleh negara-negara lain termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Baca juga: Sanksi ke Rusia Berlebihan, Harga Komoditas Bakal Naik ke Level Tertinggi, Begini Analisa Pengamat
Penutupan sebagian bersar penerbangan Rusia juga memperumit transportasi udara untuk pengiriman Palladium. Analis Commerzbankm, Daniel Briesemann memperkirakan harga palladium bisa lebih tinggi seiring memburuknya keadaan di Ukraina.
"Saya memperkirakan harga akan naik lebih tinggi lagi. Dengan konflik yang memburuk di Ukraina meningkatkan risiko sanksi lebih lanjut, langit adalah batasnya," ungkap Daniel Briesemann.
Persediaan palladium sudah berkurang semenjak terjadinya kekurangan pasokan selama bertahun-tahun, yang disebabkan karena pengetatan aturan yang memaksa pembuat mobil menambahkan logam ini dalam jumlah yang lebih besar ke dalam pipa knalpot mesin bensin untuk mengurangi emisi yang dihasilkan kendaraan.
Namun banyak analis yang memprediksi harga palladium akan turun begitu rantai pasokan beradaptasi dengan sanksi yang diterima Rusia.
Dalam jangka panjang, permintaan palladium diperkirakan akan menurun karena pangsa pasar kendaraan listrik tanpa emisi meningkat.