Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rusia Kena Embargo, Tiga Negara Ini Jadi Eksportir Baru Minyak Mentah ke AS

AS telah menyiapkan tiga daftar negara untuk menyuplai produksi minyak mentah ke negaranya setelah pasokan dari Rusia resmi dihentikan mulai Selasa

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rusia Kena Embargo, Tiga Negara Ini Jadi Eksportir Baru Minyak Mentah ke AS
Brookings
Ilustrasi - Kapal kontainer pengangkut minyak mentah 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sanksi ekonomi berupa larangan impor ekspor minyak mentah terhadap Rusia oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa membuat beberapa negara diminta jadi eksportir minyak mentah ke AS.

Mengutip data Politico, AS telah menyiapkan tiga daftar negara untuk menyuplai produksi minyak mentah ke negaranya setelah pasokan dari Rusia resmi dihentikan mulai Selasa kemarin (8/3/2022).

Ketiga negara tersebut adalah Arab Saudi, Venezuela dan Iran.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mulai melakukan pertemuan dan negosiasi dengan perwakilan dari masing-masing negara tersebut.

Langkah ini diambil seiring dengan menipisnya stok minyak hingga membuat harga minyak mentah Brent meroket tajam diangka 128,75 dolar AS.

Menteri luar negeri AS, Antony Blinken yang dikutip dari The Guardian menyebut jika nantinya ketiga menyetujui kerjasama tersebut tentu dapat memberikan sedikit angin segar bagi AS dan UE.

Baca juga: Gara-gara Embargo Barat, Harga Minyak Mentah Melonjak Ke Level Tertinggi Sejak 14 Tahun Terakhir

Berita Rekomendasi

Kehadiran Arab Saudi, Venezuela dan Iran di industri minyak mentah dunia terpantau cukup berpengaruh.

Menurut data British Petroleum (BP) Statistical Review of World Energy 2021, Arab Saudi sepanjang tahun lalu berhasil menyuntikan pasokan minyak global sebanyak 12,5 persen atau sekitar 519,6 juta ton.

Baca juga: AS Larang Impor Minyak dari Rusia, Apa Dampaknya?

Tak jauh berbeda dengan Arab, Venezueala sukses mencatatkan namanya sebagai negara dengan cadangan minyak bumi terbukti terbesar dunia dengan menyuplai 21.5 persen atau sekitar 302,809 miliar barrel.

Sementara Itu Iran yang tercatat menjadi penyuplai minyak terbesar asal Timur Tengah dengan menyumbang angka sebesar 12,0 persen dari GDP.

Baca juga: Rusia Ancam Stop Aliran Gas, Jerman Ancang-ancang Gunakan Pembangkit Listrik Batu Bara

Kendati hubungan AS dengan ketiga negara tersebut tidak terlalu baik sejak beberapa tahun yang lalu, terlebih setelah pemerintah AS kerap melayangkan berbagai tuduhan pada ketiga negara tadi.

Mulai dari tudahan atas penipuan pemilu hingga kekejaman hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah Arab.

Baca juga: Rusia Ancam Tutup Aliran Gas ke Jerman Jika Larangan Ekspor Minyak Berlanjut

Kasus tuduhan atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pejabat dan entitas Iran, hingga tuduhan atas kecurangan pada pilpres presiden Venezuela.

Meski begitu AS yakin dapat membujuk ketiga negara ladang minyak tadi, mengingat lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dapat mencapai kesepakatan dengan ketiganya pada hari Sabtu (5/3/2022) kemarin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas