Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Avtur Naik, Siapa yang Untung dan Buntung?

Harga avtur periode 15 Maret hingga 31 Maret 2022 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng sebesar US$ 87,50 sen per liter

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Avtur Naik, Siapa yang Untung dan Buntung?
dok.Pertamina
Armada Pertamina mengujicoba pengisian bioavtur J2,4 ke pesawat CN235-220. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga avtur periode 15 Maret hingga 31 Maret 2022 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng sebesar US$ 87,50 sen per liter untuk penerbangan internasional. Sementara, kategori domestic flight into plane/not into plane Rp 13.677,20 per liter.

Harga tersebut naik dibanding periode 1 Maret hingga 14 Maret 2022, di mana untuk penerbangan internasional sebesar US$ 76,90 sen per liter di bandara sama.

Kemudian, harga avtur untuk penerbangan domestik into plane/not into plane Rp 11.967,55 per liter.

Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, PT Pertamina bisa saja mendapat keuntungan dari naiknya harga avtur, karena sebagai eksportir untuk bahan bakar pesawat tersebut.

"Pertamina justru ekspor avtur, tidak impor," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Harga Avtur Melonjak, Garuda Belum Naikkan Harga Tiket

Sementara, pengguna avtur yakni maskapai penerbangan dinilai akan terkena dampak kenaikan harga, sehingga akhirnya beban itu menjadi tanggungan konsumen.

Baca juga: Ada Gelaran MotoGP Mandalika, Konsumsi Avtur dan BBM di NTB Naik

BERITA REKOMENDASI

"Industri penerbangan sebagai konsumen utama avtur harus membayar kenaikan harga, dan diteruskan ke harga tiket penumpang. Ujung-ujungnya konsumen yang harus membayar," kata Fabby.

Baca juga: Harga Avtur Naik, Citilink: Menambah Beban Operasional Maskapai

Adapun, dia menambahkan, kenaikan harga avtur terjadi karena adanya kenaikan harga minyak Indonesia Crude Price (ICP), dari 85,89 dolar AS per barel di Januari menjadi 95,72 dolar AS per barel.

"Karena avtur tidak disubsidi, maka harganya mengikuti harga pasar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas