Apple Pay dan Google Pay Diblokir, Rusia Bakal Luncurkan Dompet Digital Gazprom Pay
Presiden Vladimir Putin makin menunjukkan kemandirian negaranya dengan meluncurkan dompet digital bernama Gazprom Pay
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Presiden Vladimir Putin makin menunjukkan kemandirian negaranya dengan meluncurkan dompet digital bernama Gazprom Pay. Kini dengan layanan tersebut warga Rusia dapat melakukan pembayaran yang cepat, nyaman, dan aman dari kartu bank mana pun saat berbelanja di toko online.
Hadirnya dompet digital ini sebagai jawaban, setelah sebelumnya platform pembayaran digital seperti Apple Pay dan Google Pay memblokir akses layanannya untuk masyarakat Rusia.
Baca juga: Apple Mulai Hentikan Penjualan Produknya di Rusia
Dibuat oleh layanan perbankan Gazprombank, nantinya Gazprom Pay baru bisa dinikmati masyarakat Rusia setelah peluncuran perdananya pada Rabu (22/3/2022) mendatang.
Cara kerja layanan ini pun sama seperti dompet digital lainnya. Dimana pengguna hanya perlu menautkan perangkat ponsel pintarnya dengan kartu bank yang mereka miliki.
Bahkan untuk menarik minat masyarakat, Gazprom Pay akan memberikan opsi cashback atau pengembalian uang hingga 5 persen untuk setiap pembelian yang menggunakan layanan ini.
Baca juga: Google Luncurkan Fitur Peringatan Serangan Udara untuk Ponsel Android di Ukraina
"Dengan cara instan pengguna dapat menggunakan kartu virtual untuk melakukan pembelian di toko online dengan opsi cashback yang menguntungkan”. Ujar perwakilan pengembang layanan.
Selain melayani pembayaran digital, Gazprom Pay juga dirancang untuk membantu kegiatan masyarakat Rusia yang ingin berinvestasi dengan aman dan nyaman. Rilisnya layanan ini, sejalan dengan adanya lampu hijau dari presiden Putin.
Dimana pihaknya memberikan izin untuk semua layanan perbankannya yang ingin mengoperasikan atau menerbitan aset keuangan digital beserta layanan pertukarannya. Putin berharap dengan adanya kemudahan akses pembayaran bagi warganya, dapat mendorong laju perekonomian Rusia ditengah adanya sanksi barat.