Ini Alasan Solo Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Trade Industry & Investment Working Group
Kota Solo di Jawa Tengah ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah gelaran Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) G20
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Solo di Jawa Tengah ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah gelaran Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) G20 yang digelar akhir Maret 2022 ini.
Soal alasan dipilihnya kota, ini, Pemerintah menyatakan Solo merupakan pusat industrialisasi Pulau Jawa yang eksis sejak 100 tahun lalu.
“Tentunya harus ada impresi yang bisa kita sampaikan kepada delegasi. Kota Solo sudah lebih dari 100 tahun lalu menjadi pusat industrialiasi Pulau Jawa. Dulu ada Pabrik Gula Colomadu yang dibangun Mangkunegara yang saat itu menjadi pusat industri gula dunia saat itu,” ujar Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Internasional Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto dalam diskusi FMB9 yang disiarkan melalui Akun Youtube FMB9ID_ IKP, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Kemenperin Berencana Rehabilitasi Kawasan Industri di Palu
Eko menjelaskan, Kota Solo juga menunjukkan industrialisasi yang masif dalam 10 tahun terakhir. Eko menyebut banyak industri yang sekarang memilih Solo Raya sebagai pusat produksi. Kendati demikian, Eko mengaku yang ditampilkan pemerintah tak hanya soal industri baik yang lama maupun yang baru.
“Ada pesan kita bisa menunjukkan, menjaga tradisi warisan budaya sehingga menjadi impresi bagi para delegasi. Bahwa kita tak hanya melihat industrialisasi, tetapi juga tradisi yang kita jaga,” ujar Eko.
Selama berpuluh-puluh tahun industri di Indonesia terbangun, sebagian besar industri dibangun di koridor utara Pulau Jawa. Dengan adanya jalan tol Trans Jawa, kata Eko, ini semakin mengubah peta industrialiasi. "Sehingga semakin banyak industri memilih lokasi lokasi di sekitar wilayah Solo Raya," kata dia.
Baca juga: Kemenperin Kembangkan Wirausaha Industri Lewat Program PINOTI di Universitas Hasanuddin Makassar
Eko juga menjelaskan mengenai peluang sektor industri untuk pertama kalinya diikutsertakan dalam kelompok kerja G20 akhir Maret nanti. Eko menilai sektor industri menjadi hal penting yang berada di tengah-tengah antara isu di sektor perdagangan dan investasi.
“Tentunya perlu kita jaga ekosistem ini. Sehingga isu yang dibangun yakni investasi yang berkelanjutan menjadi saling sinergi. Kita perlu juga yang namanya resiliensi industry. Supply chain harus djaga. Untuk itu penting sekali sektor industri harus masuk menjadi spesifik sektor yang dibicarakan,” tegasnya.
Di forum yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono menyebut sesuai arahan Presiden Jokowi, dalam TIIWG G20 setidaknya ada tiga isu utama yang didorong, yakni menciptakan arsitektur kesehatan global yang kokoh, memperkuat aspek transformasi digital, dan
mendorong transisi energi.
Di kelompok kerja perdagangan investasi dan industri, sambung Djatmiko, Presidensi G20 akan membuat komitmen-komitmen dalam rangka memitigasi situasi pandemi tidak hanya saat ini tapi juga pandemi yang mungkin akan terjadi ke depan.
“Salah satunya dengan memperkuat kerja sama dalam memproduksi vaksin dan mendistribusikan vaksin obat-obatan,” ujarnya.
Pihaknya juga akan membangun komitmen bersama untuk mendorong upaya peningkatan atau transformasi digital. Sebab Indonesia merupakan negara berkembang yang dalam Presidensi G20 hadir di tengah kelompok yang majemuk.
"Kita ingin meningkatkan posisi kita di tingkat global. Harapannya, apa yang kami sampaikan nanti tidak hanya memberikan kemanfaatan kepada anggotanya saja, tetapi juga kepada seluruh negara di dunia,” ujarnya.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM, Riyatno memaparkan data bahwa mulai 2019 sampai 2021, investasi di sektor industri logam dasar barang logam bukan mesin dan peralatan, meningkat 90,7 persen dari Rp 61,6 triliun menjadi Rp 117,5 triliun di tahun 2021 dengan total investasi mencakup 13 persen dari total realisasi investasi.
Salah satu investasi yang memiliki nilai tambah saat ini adalah industri berbasis hiliriasi, yaitu nikel yang menjadi komponen baterai mobil listrik.