Pesawat China Eastern Jatuh Menukik, Boeing 737-800 NG di Indonesia Jadi Objek Pantauan
Pesawat Boeing 737-800 NG tetap beroperasi di Indonesia meski telah terjadi kecelakaan di pegunungan Guangxi, China Selatan.
Editor: Choirul Arifin
"Kami juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan pesawat Boeing
737 NG milik China Eastern Airlines," lanjut Irfan.
Irfan menyampaikan, semoga seluruh pihak yang terdampak kejadian ini diberikan kekuatan dan ketabahan, serta proses pencarian pesawat maupun penyelidikan penyebab kecelakaan dapat segeradirampungkan dalam waktu dekat.
Saham Anjlok
Saham Boeing Co (BA) di Bursa Saham New York (New York Stock Exchange/NYSE) pada perdagangan semalam ditutup merosot 6,93 poin atau 3,59 persen ke posisi 185,90 dolar AS. Amblesnya saham Boeing menyusul jatuhnya pesawat 737-800 China Eastern Airlines di pegunungan China selatan.
Boeing merupakan pengekspor manufaktur terbesar di Amerika Serikat, salah satu kontraktor terbesar pemerintah federal, saham unggulan dan perusahaan besar yang
kekayaannya membantu ekonomi AS.
Baca juga: Usai Jatuhnya Pesawat China Eastern, Saham Boeing Merosot 3 Persen Lebih
Sebelumnya diberitakan, Pejabat Penerbangan China menyatakan Pesawat China Eastern Airlines yang mengangkut 132 orang jatuh di provinsi Guangxi. Jumlah korban dan mengapa pesawat itu jatuh masih belum diketahui.
Media resmi pemerintah China menyatakan jatuhnya Boeing 737-800 NG di kawasan
pegunungan itu menyebabkan kebakaran di hutan.
Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 meninggalkan Kunming sesuai jadwal pada pukul 13:15 waktu setempat (12:15 WIB) dan dalam perjalanan menuju Guangzhou.
Data penerbangan menunjukkan pesawat itu telah berada di udara selama lebih satu
jam. Pesawat jatuh di dekat kota Wuzhou di daerah Teng.
Guangxi adalah provinsi di China selatan yang berbatasan dengan Guangzhou, kota
besar di China bagian Tenggara.
Petugas penyelamat telah dikerahkan ke lokasi jatuhnya pesawat, menurut laporan media resmi CCTV. Menurut data FlightRadar23, informasi terakhir penerbangan tercatat pada 14:22 waktu setempat, pada ketinggian 3.225 kaki.
Pengamat penerbangan Alvin Lie memberikan pandangan terkait maskapai China Eastern melakukan grounded atau mengandangkan seluruh pesawat Boeing 737-800 NG imbas kecelakaan. Menurut dia, langkah maskapai tersebut kemungkinan agar memberikan ketenangan dari sisi psikologis konsumennya.
"Tindakan preventif sebagai inisiatif airlines tersebut. Lebih untuk menenangkan
psikologi pelanggannya. Sebab, otoritas penerbangan China belum memerintahkan hal tersebut (grounded)" ujarnya.
Sementara, jika tujuan China Eastern mengandangkan seluruh Boeing 737-800 NG untuk melakukan evaluasi, maka kemungkinan tersebut dinilainya masih jauh. Sebab hingga saat ini, dia menambahkan, masih belum ada informasi yang akurat soal kepastian penyebab jatuhnya pesawat.