Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi Jengkel: Dipikir Kita Bukan Negara Maju, CCTV Saja Impor, Sepatu Polisi Impor!

Presiden Joko Widodo mengaku jengkel dan gregetan melihat banyaknya barang impor dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh kementerian.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jokowi Jengkel: Dipikir Kita Bukan Negara Maju, CCTV Saja Impor, Sepatu Polisi Impor!
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) (IPU) ke-144 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku jengkel dan gregetan melihat banyaknya barang impor dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh kementerian, pemerintah daerah dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Di depan Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, pejabat BUMN, dan lainnya Presiden mengatakan barang-barang yang impor tersebut sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri.

"Coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini."

"Dipikir kita bukan negara yang maju buat CCTV saja beli impor," kata Jokowi saat memberikan Pengarahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, (25/3/2022).

Bahkan kata Presiden seragam dan sepatu tentara/polisi saja didatangkan dari luar negeri. Padahal produk tersebut sangat bisa dibuat di dalam negeri.

Baca juga: Jokowi Marahi Gubernur dan Menterinya, Sampai Larang Tepuk Tangan Akibat Kebanyakan Impor

"Selain itu alat kesehatan, nih pak Menkes, tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya ada, Bekasi, Tangerang ada, (malah)  beli impor," katanya.

Berita Rekomendasi

Belum lagi alat pertanian, seperti traktor yang didatangkan dari luar negeri. Padahal traktor tersebut tidak high technology. Presiden mencontohkan traktor yang digunakan untuk menanam jagung di Atambua, Kamis kemarin, (24/3/2022).

Baca juga: Pejabat Kemendag Terseret Kasus Korupsi Impor Baja, 5 Lokasi Digeledah Termasuk Kantor Mendag 

"Alsintan, pak Mentan, apa traktor-traktor kaya gitu bukan high tech aja impor, jengkel saya, saya kemarin dari Atambua, nanam jagung, saya lihat traktor, alsintan, saya lihat aduh, gak boleh pak menteri, gak boleh. Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, ini apa ini," kata Jokowi.

Presiden meminta Kementerian, Pemda, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri. presiden meminta 40 persen dari anggaran pengadaan barang dan jasa yang ada di masing-masing lembaga atau institusi digunakan untuk membeli produk UMKM dalam negeri.

Baca juga: PMI Target Kurangi Ketergantungan Impor Kantong Darah Dari Luar Negeri

"Kita hanya minta 40 persen dulu, targetnya engga banyak banyak saja sampai Mei," kata Presiden.

Presiden menegaskan dengan membeli barang impor, Indonesia malah memberikan pekerjaan ke negara lain. Sementara apabila dibelikan produk dalam negeri atau UMKM, maka uang akan berputar di dalam negeri.

"Coba kita belokkan semuanya ke sini, barang yang kita beli, barang dalam negeri berarti akan ada investasi."

"Itu berarti membuka lapangan pekerjaan tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan sekali lagi bodoh banget kita ini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas