Bisnis Berkelanjutan, Pengembangan Manusia Hingga Konservasi Laut Fokus Epson Hingga 2050
Sejalan dengan visi Epson Global yang ingin mencapai zero emissions atau nol emisi pada 2050, perusahaan fokus menciptakan bisnis yang berkelanjutan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejalan dengan visi Epson Global yang ingin mencapai zero emissions atau nol emisi pada 2050, perusahaan fokus menciptakan bisnis yang berkelanjutan.
Bisnis berkelanjutan menurut Epson ialah dengan menyediakan produk dan layanan yang berkontribusi terhadap lingkungan dengan membuat pemakaian energi dan sumber daya yang efisien, serta mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi dan proses bisnis dengan pelanggan.
Kemudian pengembangan manusia dengan mengupdate skill dari para karyawan hingga pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga: Epson Resmikan Solution Center di Jakarta
Lalu konservasi laut juga lewat kegiatan CSR, seperti penanaman mangrove dan pemulihan terumbu karang di Tanah Air.
Adanya Covid-19 varian Delta dan Omicron membuat kegiatan CSR Epson Indonesia akhirnya harus dilakukan pada Desember dan Maret.
"Sesuai dengan misi PBB yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, papan, jadi cocok dengan Epson yang kita fokuskan dengan pengurangan kemiskinan, kelaparan kesehatan dan pendidikan. Fokus yang kedua adalah lingkungan, dimana ada tiga hal yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, mencegah perubahan iklim dan pemulihan kehidupan di laut dan sungai," tutur Head of Finance and Corporate Service Division PT Epson Indonesia M Husni Nurdin, ditemui di Epson Solution Center LOT 304, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Epson Indonesia Terdampak Kelangkaan Chip Semikonduktor
Di tahun 2021, Epson fokus untuk penanaman mangrove di Pantai Indah Kapuk dan Banyuwangi, yang totalnya ada 2.100 batang di Banyuwangi dan 210 batang di PIK, untuk luasan area 8.000-10.000 m2.
"Kemudian kita juga fokus ke konservasi penyu yang tadinya dekat dengan taman nasional Alas Purwo Kita pindah ke Sukamade di taman nasional Meru Betiri. Kita lepas 1.200 tukik. Lalu kita ke kegiatan yang fokus ke masyarakat, terutama kependidikan dan memberikan printer dan proyektor. Jadi total ada 42 sekolah tahun ini," jelasnya.
Sejak 2010 sampai sekarang, Epson telah fokus memberikan bantuan pendidikan kepada total 600 sekolah dan lebih dari 1.000 proyektor dan printer.
"Selanjutnya kita juga fokus melakukan konservasi terumbu karang di Alor. Kita support WWF di sini. Dulu di wilayah ini banyak masyarakatnya yang mencari ikan dengan menggunakan bom rakitan. Sekarang saat kita kesana kita lihat masyarakatnya cara hidup mereka sudah sangat berubah tidak mencari ikan lagi dengan menggunakan bom, sekarang mungkin sudah malu," ungkap Husni.
Saat ini masyarakat di Pulau Alor dan sekitarnya beralih mempercantik desa-desa mereka menjadi kampung wisata bahari.
Selain itu, masyarakat yang tadinya mencari ikan menggunakan bom rakitan saat ini sudah mulai melakukan konservasi terumbu karang.
"Masyarakat di sana sudah mulai ikut untuk melakukan konservasi terumbu karang, mata pencaharian mereka juga sudah mulai bergeser. Dari yang tadinya nelayan sekarang mengubah desanya yang ada di pesisir menjadi desa-desa wisata bahari," jelas Husni.