Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Jerman Beralih ke Batu Bara dan Kayu Bakar karena Harga Gas Melonjak

Warga Jerman beralih menggunakan batu bara dan kayu bakar di tengah melonjaknya harga gas, akibat konflik Rusia-Ukraina

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warga Jerman Beralih ke Batu Bara dan Kayu Bakar karena Harga Gas Melonjak
The Guardian/AFP
Presiden Tusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. Foto Presiden Vladimir Putin di jaringan pipa gas Rusia di Vladivostok, 2011. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Warga Jerman beralih menggunakan batu bara dan kayu bakar di tengah melonjaknya harga gas, akibat konflik Rusia-Ukraina yang masih berlanjut.

Pada Rabu (30/3/2022) kemarin, Jerman mengumumkan peringatan dini mengenai kemungkinan akan adanya gangguan pasokan gas, sebagai bentuk antisipasi jika Rusia menghentikan aliran gas alamnya ke Jerman.

Melansir dari Reuters.com, Sabtu (2/4/2022) kekurangan pasokan gas jelas akan mempersulit Jerman untuk memenuhi pesanan warganya, yang biasa menggunakan gas sebagai sumber pamanas listrik di rumah mereka. Walaupun nantinya pasokan gas tetap stabil, Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck telah menyarankan konsumen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi gas mereka.

Salah satu warga Jerman, Susanne Gaden menurutkan telah memesan kayu bakar untuk persediaan musim dingin mendatang, walaupun Gaden memiliki pemanas listrik di rumahnya.

Baca juga: Putin Ancam akan Hentikan Pasokan Gas jika Eropa Tak Bersedia Bayar Pakai Rubel

“Saya punya kompor di setiap kamar, dan jika karena suatu hal tiba-tiba gas mati atau kita kekurangan energi, setidaknya saya punya kemampuan untuk tetap berswasembada. Ini sedikit menabung untuk hari hujan." ujar Susanne Gaden.

Baca juga: Jual Migas Pakai Rubel, Mata Uang Rusia Kini Kembali Perkasa

Dealer bahan bakar di Jerman, Richard Koegler mengungkapkan warga Jerman masih suka menimbun batu bara dan kayu bakar, bahkan saat musim dingin akan segera berakhir. Koegler juga menambahkan, permintaan gas turun karena harganya yang mahal dan pesediaanya terbatas.

"Mereka tidak memesan karena gas menjadi sangat mahal, mereka memesan karena khawatir tidak akan mendapatkan apa-apa." ungkap Koegler.

Berita Rekomendasi

Di tengah keresahan warga Jerman untuk menghemat penggunaan gas, Direktur sebuah perusahaan teknologi perumahan Jerman, Markus Stumbaum mengaku permintaan untuk pompa panas bertenaga listrik terus meningkat.

Baca juga: Putin Peringatkan Eropa Bayar Gas Pakai Rubel, Ancam akan Hentikan Pasokan

“Kalau soal gas, saya selalu berpendapat bahwa teknologi itu pasti punya masa depan, karena orang juga mempertimbangkan biogas atau gas sintetis. Tapi saat ini, tentu semua orang ingin beralih ke heat pump,” kata Stumbaum.

Peringatan yang disampaikan Robert Habeck agar warga Jerman mulai menghemat penggunaan gas alam untuk kebutuhan sehari-hari, muncul setelah Jerman mendapat ancaman dari Presiden Rusia, Vladimir Putin yang berencana akan memotong pasokan gas mereka, apabila negara G7 termasuk Jerman, tidak mau melakukan pembayaran ekspor dengan mata uang rubel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas