Analis Beberkan Sektor Industri yang Bakal Cuan Saat Ramadan
Periode Ramadan menjadi momentum untuk menambah pundi-pundi pendapatan bagi beberapa industri yakni ritel dan transportasi.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, saat ini sudah memasuki awal Ramadan, yang notabene menguntungkan bagi sejumlah industri.
Menurut dia, periode Ramadan menjadi momentum untuk menambah pundi-pundi pendapatan bagi beberapa industri yakni ritel dan transportasi.
"Tingkat konsumsi cenderung meningkat, disebabkan oleh kenaikan kebutuhan yang berpotensi mendorong pertumbuhan industri ritel dalam negeri," ujar dia melalui risetnya, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: IHSG Akhirnya Anjlok di Level 7.104, Investor Asing Catat Net Buy Rp 595,83 Miliar
Tidak hanya itu, perizinan mudik yang kembali diberikan pemerintah menjadi katalis positif terhadap sektor transportasi yaitu jalan tol, meskipun diikuti penyesuaian tarif.
Ditambah pergeseran yang terjadi, di mana adanya percepatan transformasi menuju era new economy digital turut membuat jasa transportasi dan logistik pengiriman paket ikut memetik buah manis.
"Pasalnya, pemenuhan kebutuhan melalui e-commerce sebagai pintu permintaan atas jasa transportasi dan logistik pengiriman paket," kata Nico.
Baca juga: IHSG Masih Bertahan di Level 7.000, Kapitalisasi Pasar Meningkat 1,10 Persen
Hal ini tentunya berpengaruh terhadap kinerja penjualan ritel dalam negeri, di mana tercatat penjualan ritel secara tahunan tumbuh sebesar 15,2 persen per Januari 2022 atau merupakan kenaikan tertinggi 4 bulan terakhir.
Nico menambahkan, pertumbuhan tersebut utamanya digerakkan oleh penjualan atas bahan bakar sebesar 55,6 persen, serta makanan dan minuman dan tembakau sebesar 23,8 persen.
"Selain itu, hal tersebut tidak lepas dari Indeks Keyakinan Konsumen per Februari 2022 yang berada di level optimis atau di posisi 113 poin. Ini mengindikasikan optimisme terhadap prospek ekonomi ke depannya," pungkasnya.