Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ditinjau Menperin, Distributor Pertama Minyak Goreng Sawit Bersubsidi Salurkan MGS Seharga Rp 13.900

Agus Gumiwang Kartasasmita, langsung menyaksikan distribusi minyak goreng bersubsidi dari distributor pertama

Editor: Sanusi
zoom-in Ditinjau Menperin, Distributor Pertama Minyak Goreng Sawit Bersubsidi Salurkan MGS Seharga Rp 13.900
Lita Febriani/Tribunnews.com
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, langsung menyaksikan distribusi minyak goreng bersubsidi dari distributor pertama PT Sabda Tirta Selaras yang berlokasi Sidak di Jalan Raya Serang KM 22.5 KP Kawidaran, Cibadak, Tangerang, Banten. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, langsung menyaksikan distribusi minyak goreng bersubsidi dari distributor pertama PT Sabda Tirta Selaras yang berlokasi Sidak di Jalan Raya Serang KM 22.5 KP Kawidaran, Cibadak, Tangerang, Banten.

"PT Sabda Tirta Selaras ini terlihat cukup patuh dalam menyalurkan minyak goreng sawit curah yang sudah diarahkan pemerintah," tutur Agus saat sidak, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Aturan Baru Soal MGS Diharapkan Bisa Perlancar Distribusi Minyak Goreng ke Masyarakat

Lebih lanjut, Menperin menyampaikan Sabda Tirta Selaras menyalurkan minyak goreng bersubsidi ke distributor kedua atau D2 dengan harga yang telah ditentukan.

Sebagai informasi Minyak Goreng Curah Bersubsidi yang harus dijual dengan HET Rp 15.500/kilogram atau Rp 14.000/Liter.

Baca juga: Jelang Lebaran, Pengamat Minta Pemerintah Pastikan Stok Minyak Goreng Aman

"D1 ke D2 dijual dengan harga Rp 13.900 perkilogram, sudah sesuai dengan ketentuan kami. Dijual ke pengecer sekitar Rp 14.400," ungkap Agus.

Menperin menemukan beberapa kendala, seperti distribusi dari produsen ke distributor pertama (D1) ada keterlambatan.

Berita Rekomendasi

"Salah satu suplier dari PT Sabda ini supplynya masih tersendat. Maka saya langsung telpon kepada manajemennya untuk sgeera mendorong kecepatan dari produksi dan suplai. Satu persatu harus kita urai, sebab di produksi ada permasalahan, di distributor ada permasalahan juga, makanya harus kita urai permasalahannya," jelas Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas