Awal Mula Penarikan Cokelat Kinder di Dunia Hingga BPOM Turut Bertindak
Makanan cokelat telur Kinder begitu populer di kalangan anak-anak, namun kini pemasarannya di seluruh dunia bakalan menyusut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA -- Makanan cokelat telur Kinder begitu populer di kalangan anak-anak, namun kini pemasarannya di seluruh dunia bakalan menyusut.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia bahkan menghentikan peredarannya.
Hal ini karena Kinder diduga terlibat dalam sejumlah kasus salmonella sehingga mengalami penarikan produk global.
Penarikan itu dipicu oleh laporan konsumen yang jatuh sakit karena keracunan salmonella setelah makan makanan manis ini.
Awal Mula Penarikan
Reuters memberitakan, pada tanggal 4 April, perusahaan asal Italia Ferrero mengeluarkan pemberitahuan penarikan telur cokelatnya di Inggris setelah kemungkinan ditemukan adanya hubungan dengan puluhan kasus keracunan salmonella.
Baca juga: Patuh Terhadap Keputusan BPOM, Manajemen Alfamart Hentikan Penjualan Cokelat Kinder Joy
Pada saat itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengidentifikasi setidaknya 63 kasus keracunan salmonella yang terkait dengan camilan cokelat, dengan mayoritas korban berusia di bawah lima tahun.
Badan Standar Makanan Inggris menyarankan konsumen untuk tidak memakan produk yang terkena dampak, yang membawa tanggal kadaluwarsa antara 11 Juli dan 7 Oktober tahun ini.
Dalam pernyataan lanjutan pada 8 April, Ferrero mengatakan bahwa semua produk yang terkena dampak dibuat di sebuah pabrik di Arlon, Belgia, dan salmonella pertama kali terdeteksi di lokasi tersebut pada 15 Desember, lapor surat kabar USA Today.
Produk Kinder yang terpengaruh ini telah menyebabkan serangkaian penarikan di seluruh dunia, mulai dari Inggris, Amerika Serikat dan Singapura.
Apa itu salmonella?
Melansir The Straits Times, salmonella adalah bakteri yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, kram perut dan diare.
Baca juga: Giliran Singapura Tarik Coklat Kinder yang Diduga Mengandung Salmonella
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh makan produk makanan mentah atau setengah matang yang terkontaminasi bakteri.
Badan Standar Makanan Singapura telah menyarankan mereka yang telah mengkonsumsi produk dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka untuk segera mencari nasihat medis.
Kinder di Indonesia
Melansir Kompas.com, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengimbau masyarakat untuk tidak membeli dan mengonsumsi produk cokelat merek Kinder seiring penghentian sementara peredaran produk tersebut.
Penny mengatakan, saat ini pihaknya menguji melalui sampel acak.
"Tentunya masyarakat jangan membeli dan makan dulu (Kinder Joy). BPOM sedang melakukan pengujian untuk produk yang beredar di Indonesia, karena ini makanan snack anak-anak kami kedepankan kehati-hatian," kata Penny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/4/2022).
Penny mengatakan, produk cokelat Kinder Joy yang telah beredar akan ditarik oleh pemilik izin edar selama pengujian produk dilakukan. Namun, ia tak menjelaskan detail kapan hasil pengujian dan random sampling produk tersebut akan diumumkan ke publik.
Baca juga: Ferrero Tarik Cokelat Kinder Surprise dari Rak Supermarket Inggris karena Kasus Salmonella
"Ini (Kinder Joy) akan ditarik oleh pemilik izin edar," ujar dia.
BPOM Hentikan Peredaran Kinder Joy
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menghentikan peredaran Kinder Joy pada Senin (11/4/2022) untuk sementara waktu, menyusul kebijakan sejumlah negara lain.
BPOM juga mengimbau masyarakat yang masih menemukan produk cokelat merek Kinder yang tidak terdaftar di BPOM, agar melaporkan ke BPOM melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia.
"BPOM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," tulis BPOM dalam keterangan resmi pada Senin (11/4/2022) yang diberitakan KompasMoney.
Sebelum Indonesia, produk telur cokelat Kinder sudah ditarik dari peredaran di sepuluh negara karena kekhawatiran terkontaminasi bakteri salmonella.
Kesepuluh negara itu adalah Belgia, Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Amerika Serikat (AS), Spanyol, dan Singapura.
Adapun negara-negara dengan kemungkinan atau kasus salmonella yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.
Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan gejala-gejala seperti diare, demam, dan kram perut pada manusia, serta merupakan salah satu infeksi bawaan makanan yang paling umum.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia. Lalu bagaimana awal mula penarikan telur cokelat Kinder Surprise terjadi? Berikut rangkumannya.
Badan Standar Makanan Inggris (FSA) mengatakan, telur cokelat Kinder memiliki hubungan potensial dengan wabah salmonella.
Hingga Jumat (8/4/2022) ada 63 kasus salmonella yang ditemukan, dengan mayoritas adalah anak-anak berusia lima tahun atau lebih muda.
Dilansir dari Sky News, Ferrero selaku pemilik merek Kinder kemudian menarik sejumlah produk telur 20 gram satuan dan produk telur yang datang dalam kemasan tiga buah dengan tanggal “baik digunakan sebelum” 11 Juli 2022 dan 7 Oktober 2022.
Pabrikan cokelat itu mengatakan, produk telur cokelat Kinder yang ditarik dibuat di Belgia.
Kasus salmonella di luar Inggris
Badan kesehatan Uni Eropa (UE) pada Rabu (6/4/2022) mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki puluhan kasus salmonella yang dilaporkan dan diduga terkait dengan jajanan telur cokelat Kinder di setidaknya sembilan negara.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) kemudian berkata, telur cokelat Kinder diduga terkait tetapi tidak mengklarifikasi apakah masalahnya hanya terkait dengan produk tersebut.
Inggris memiliki jumlah tertinggi dengan 63 kasus yang terkonfirmasi pada 5 April, kata ECDC.
Dilaporkan juga bahwa negara-negara lain dengan kemungkinan atau kasus yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.
Badan kesehatan Uni Eropa mengatakan, sedang menyelidiki bersama Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) tentang 134 kasus salmonella yang dikonfirmasi atau kemungkinan.
Di Perancis ada laporan 21 kasus salmonella dan 15 kasus memakan produk Kinder yang kini telah ditarik, menurut layanan kesehatan masyarakat negara tersebut.
Varian telur cokelat Kinder yang telah ditarik antara lain Kinder Surprise, Kinder Schoko-Bons, Kinder Mini Eggs, Kinder Happy Moments, Kinder Mix, dan Kinder Joy di Indonesia.
Penarikan telur cokelat Kinder dilakukan beberapa hari menjelang Paskah, ketika penjualan produk itu biasanya meningkat, menurut perkiraan Ferrero.
Aman di UEA
Otoritas Keamanan Pangan dan Pertanian Abu Dhabi (ADAFSA) mengatakan bahwa pasar Abu Dhabi benar-benar bebas dari produk Kinder yang diduga terkait dengan keracunan makanan di sejumlah negara Eropa karena infeksi salmonella.
Dikutip dari Khaleej Times, Minggu (10/4/2022), ADAFSA mengatakan bahwa setelah menerima peringatan dari European Rapid Alert System mengenai penarikan pencegahan beberapa jenis produk Kinder, inspektur Otoritas segera memeriksa pasar, pemasok, dan fasilitas makanan Abu Dhabi.
ADAFSA juga kemudian menghubungi agen lokal Ferrero di UEA yang menegaskan bahwa produk yang saat ini ada di pasaran Abu Dhabi aman. (Kontan/Kompas.com)