Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pacu Laju Ekonomi, Rusia Tingkatkan Kuota Ekspor Pupuk Hingga 700 Ribu Ton di Akhir Mei

Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan kuota ekspor pupuk negaranya hingga mencapai 700 ribu ton

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Pacu Laju Ekonomi, Rusia Tingkatkan Kuota Ekspor Pupuk Hingga 700 Ribu Ton di Akhir Mei
istimewa
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan kuota ekspor pupuk negaranya hingga mencapai 700 ribu ton, usai Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin menandatangani dekrit eskpor pupuk pada Minggu (17/4/2022).

“Kuota ekspor saat ini untuk produsen pupuk Rusia sementara meningkat hampir 700.000 ton," kata kabinet dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Dampak Perang, Ekspor RI dengan Rusia dan Ukraina Anjlok

Melalui keputusan tersebut, kini kouta ekspor pupuk Rusia akan terus ditingktkan hingga 31 Mei 2022 mendatang. Langkah ini sengaja diambil Mishustin demi menstabilkan perekonomian negaranya yang tengah terhimpit sanksi imbas invasi Rusia ke Ukraina.

Dengan peningkatan tersebut, nantinya semua jumlah produksi ekspor baik pupuk nitrogen ataupun pupuk majemuk buatan Rusia akan naik serentak.

Baca juga: Konflik Ukraina Berlanjut, Harga Pangan Global Melonjak, Uni Eropa Dihantui Krisis Pangan

Dilansir dari TASS, kuota ekspor pupuk nitrogen rencananya akan ditingkatkan 231 ribu ton hingga totalnya menjadi sekitar 5,7 juta ton. Sementara untuk komoditas pupuk kompleks akan dinaikkan 466 ribu ton hingga totalnya menjadi 5,6 juta ton.

Kehadiran pupuk Rusia belakangan menjadi produk impor penting bagi beberapa negara di belahan dunia.

BERITA REKOMENDASI

Menurut laporan International Food Policy Research Institute (IFPRI), Rusia menyumbang sebanyak 15 persen dari perdagangan global pupuk nitrogen serta 17 persen ekspor global pupuk kalium.

Bahkan berkat ekspor pupuknya tersebut, sepanjang tahun 2020 lalu Rusia berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 7 miliar dolar AS, mengutip data World's top Exports.

Banyaknya jumlah ekspor pupuk ini menjadikan Rusia sebagai eksportir pupuk terbesar di dunia. Bahkan jumlah produksi pupuk negara beruang merah ini, sanggup mengalahkan produksi negara saingannya seperti Kanada, Amerika Serikat, hingga Maroko.

Namun karena adanya perang antara Rusia dan Ukraina sejak Februari lalu membuat Putin terpaksa menghentikan ekspor pupuknya ke pasar global. Hingga membuat harga pupuk dunia melonjak naik dan memicu adanya ancaman krisis pangan.

Melihat potensi keuntungan dari kekosongan pasokan pupuk dunia, membuat Putin berinisiatif untuk mulai membuka kembali perdagangan ekspor pupuk negaranya. Akan tetapi kuota ekspor ini tidak akan berlaku bagi Donetsk, Luhansk, Abkhazia, dan Ossetia Selatan.

Meski ekspor pupuk ini tak akan di buka untuk semua negara, namun dengan adanya rencana tersebut diharap penjualan pupuk negara Putin dapat menjauhkan Rusia dari ancaman resesi ekonomi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas