Pengamat Sebut Harga BBM Saat Ini Mahal karena Harga Minyak Dunia Sedang Tinggi
perhitungan menyeluruh harga minyak internasional dan domestik akan lebih adil jika mengetahui keekonomian harga BBM.
Editor: Sanusi
Namun komponen lainnya bisa berbeda tiap wilayah. Bahkan ada yang di satu negara berbeda-beda. Dia mencontohkan biaya pengilangan di Balongan dan Cilacap kompleksitas beda, konsekuensinya biaya juga beda. Pajak juga beda. Belum ditambah perbedaan pada biaya transportasi distribusi.
"Kalau mau fair kita hitung menyeluruh sekian persen acuan harga internasional dan domestik. Tapi bedanya tidak jauh. Misalnya domestik ICP. Itu kalau dibandingkan WTI, ICP lebih mahal karena kualitasnya di atas Brent,” katanya.
Penjelasan mengenai harga Pertamax
Komaidi mengungkapkan jika harga BBM sebesar Rp 14.300 per liter, untuk pengadaan minyak mentahnya saja bisa Rp 10.244 per liter. Sebab dalam kalkulasi Komaidi, satu barrel minyak terdiri atas 159 liter, namun tak seluruh minyak mentah jadi BBM.
“Artinya, dari satu liter minyak mentah, yang jadi BBM hanya 0,85 liter. Sisanya residu, seperti aspal dan lain-lain. Satu barrel minyak mentah riilnya jadi BBM 135 liter, bukan 159 liter,” katanya.
Dengan demikian, ia menyayangkan perbincangan di media sosial yang menuding harga jual Pertamax terlalu tinggi. BBM dengan kadar oktan (RON) 92 itu tanpa pajak diklaim harga seharusnya Rp 3.772 per liter, jauh di bawah harga saat ini Rp 12.500 per liter.
Menurut Komaidi, tudingan tersebut salah kaprah. “Asumsi harga minyak mentah 19,5 dollar AS per barrel itu cost production dari salah satu lapangan. Bukan harga jual minyak mentah. Acuannya sudah jelas, domestik itu ICP. Harga ICP Maret 113 dollar AS per barel, jauh di atas asumsi dalam APBN 2022 yang 63 dollar AS per barrel,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga BBM Saat Ini Mahal karena Harga Minyak Dunia Sedang Tinggi"