Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Imbas Invasi Rusia, Perusahaan Senjata AS Raup Cuan, Permintaan Rudal Terus Meningkat

Lockheed Martin pabrikan senjata terbesar di AS menyatakan perusahaannya mengalami kenaikan pemesanan sebanyak 2 persen

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Imbas Invasi Rusia, Perusahaan Senjata AS Raup Cuan, Permintaan Rudal Terus Meningkat
Selebaran / Kementerian Pertahanan Rusia / AFP
Cuplikan video handout yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 20 April 2022 menunjukkan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di lapangan pengujian Plesetsk, Rusia. Presiden Rusia mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, mengatakan generasi berikutnya yang mampu membawa muatan nuklir akan membuat musuh Kremlin "berpikir dua kali." 

Hadirnya kedua rudal mematikan yang diklaim dapat meluluhlantakkan kota ini, lantas membuat publik bertanya–tanya tentang keunggulan dari rudal Patriot buatan Amerika serta S-400 besutan Rusia. Melansir dari situs Army Technology, reporter Tribunnews akan merangkum spesifikasi dari kedua rudal tersebut.

Patriot (MIM-104)

Kehadiran Patriot (MIM-104) digadang-gadang menjadi sistem pertahanan udara jarak jauh militer AS, bahkan kecanggihan rudal satu ini diklaim dapat melawan rudal balistik taktis, rudal jelajah, hingga pesawat canggih.

Diproduksi oleh Raytheon di Massachusetts dan Lockheed Martin Missiles and Fire Control di Florida. Rudal ini menggunakan sistem akuisisi target disertai daya ledak yang diletakkan di belakang bagian panduan terminal.

Hal ini membuat Patriot (MIM-104) dapat menciptakan ledakan hingga 90 kg dengan jangkauan 70 km di ketinggian lebih dari 24 km.

Tak hanya itu sistem rudal Patriot dirancang mampu mendeteksi dan mengidentifikasi ancaman hanya dengan jarak 150 kilometer (93,2 mil), bahkan radar yang terpasang dalam rudal Patriot dapat membantu menembak target aerodinamis yang berjarak sekitar 400 km (248 mil).

Sementara untuk daya tembaknya rudal satu ini dapat mengunci hingga 36 target. Dimana radar Patriot (MIM-104) dapat mendeteksi 125 hingga 160 target berbeda pada waktu yang bersamaan.

BERITA REKOMENDASI

Berkat kecanggihannya ini, rudal Patriot sukses dilirik oleh 18 negara besar di dunia termasuk Jerman, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Korea Selatan, Polandia, Swedia, Qatar, Uni Emirat Arab, Rumania, Spanyol, dan Taiwan.

S-400 Rusia

Dikembangkan oleh Biro Desain Pusat Almaz Rusia. Rudal satu ini dibuat untuk menggantikan sistem pertahanan udara S-300P dan S-200 Angkatan Darat Rusia.

S-400 sendiri dikembangkan sebagai upgrade dari seri terdahulunya. Hasil dari rombakan inilah yang kemudian menciptakan sistem pertahanan udara yang dapat terintegrasi dengan radar multifungsi, sistem deteksi dan penargetan otonom, sistem rudal anti-pesawat, peluncur, serta pusat komando dan kendali.

Cuplikan video handout yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 20 April 2022 menunjukkan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di lapangan pengujian Plesetsk, Rusia. Presiden Rusia mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, mengatakan rudal yang mampu membawa muatan nuklir itu akan membuat musuh Kremlin
Cuplikan video handout yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 20 April 2022 menunjukkan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di lapangan pengujian Plesetsk, Rusia. Presiden Rusia mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, mengatakan rudal yang mampu membawa muatan nuklir itu akan membuat musuh Kremlin "berpikir dua kali." (Handout / Russian Defence Ministry / AFP)

Canggihnya, radar akuisisi dan manajemen pertempuran Big Bird 91N6E yang dipasang pada S-400 didasarkan pada trailer 8x8, sehingga membuat radar S-400 dapat mendeteksi dan melacak pesawat, helikopter, rudal jelajah, peluru kendali, drone dan roket balistik hanya dalam jarak 600 km.


Tak hanya itu sistem S-400 juga memiliki berbagai jenis rudal yang dapat menembak musuh mulai dari 40 km (24,8 mil) hingga 400 km (248 mil).

Bahkan S-400 juga dapat menembakkan rudal balistik dengan jarak sekitar 60 km (37,3 mil), sementara untuk menembak target aerodinamis S-400 dapat meluncurkan rudal ke jarak 400 km (248 mil) di ketinggian 10 meter (32,8 kaki).

Rudal buatan Rusia ini bahkan sudah diperjual belikan ke 20 negara meliputi Bulgaria, Yunani, Kroasia, serta Slovenia, Belarusia, China, Turki, dan India.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas