Ratusan Anak Yatim di Panti Asuhan DKI Jakarta Dilatih Jadi Pengusaha Sablon Digital
Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta dan swasta mengedukasi ratusan anak yatim di sejumlah panti asuhan DKI Jakarta menjadi pengusaha sablon digital.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta dan swasta mengedukasi ratusan anak yatim di sejumlah panti asuhan DKI Jakarta menjadi pengusaha sablon digital.
Chief Marketing Officer Rhino Indonesia Hendry Liaw mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan ke Pemprov DKI.
"Kita berikan edukasi kewirausahaan dan kaus gratis. Lebaran identik dengan pakaian baru, di sinilah kita bisa mendukung mereka dari keterbatasan dengan membagikan baju custom baru untuk Lebaran,” kata Hendry di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Rhino Indonesia Gandeng Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Berikan Paket Usaha Sablon Digital
Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pembagian bantuan berupa 200 kaus di panti asuhan di tiga wilayah DKI Jakarta.
Melalui CSR ini, pihaknya bertekad untuk membantu para anak yatim agar memiliki pengetahuan di dunia usaha.
Ia berharap para anak yatim mempunyai gambaran untuk memulai usaha, khususnya di bidang sablon digital.
Baca juga: Rhino Indonesia Gandeng Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Berikan Paket Usaha Sablon Digital
“Kami ingin kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada para anak penghuni panti asuhan,” tuturnya.
Program ini dilakukan di tiga Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama di tiga yakni wilayah, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur selama empat hari 21 hingga 24 April.
Di saat yang sama, Ketua Forum CSR DKI Mahir Bayasut menyampaikan harapan agar swasta lainnya juga tergerak menggelar program serupa.
Tujuannya tidak lain agar para anak yatim dapat teredukasi dengan baik.
"Harapannya program kepedulian seperti ini semoga bisa terus dilakukan oleh mitra mitra dunia usaha forum CSR dan bisa juga dikembangkan menjadi program pemberdayaan," kata Mahir.