Afrika Tengah Adopsi Bitcoin sebagai Alat Pembayaran yang Sah
Lima juta penduduk Republik Afrika Tengah saat ini dapat menggunakan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BANGUI - Sekitar lima juta penduduk Republik Afrika Tengah saat ini dapat menggunakan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah.
Adopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi disampaikan oleh kepresidenan Republik Afrika Tengah pada Rabu (27/4/2022) kemarin, yang menjadikan negara ini sebagai negara pertama di Afrika yang menggunakan Bitcoin sebagai mata uang resmi.
Melansir dari Cointelegraph.com, Presiden Republik Afrika Tengah Faustin-Archange Touadéra telah menandatangani undang-undang yang menetapkan kerangka peraturan untuk penggunaan cryptocurrency di negara tersebut, serta mengadopsi Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah.
Kepala Staf Presiden Obed Namsio mengatakan langkah ini bertujuan untuk menjadikan negara ini sebagai salah satu negara yang paling berani dan paling visioner di dunia.
Baca juga: Dijamin Cuan Maksimal, Ini 6 Cara Trading Bitcoin bagi Pemula
Republik Afrika Tengah (CAR), sebelumnya telah melegalkan penggunaan kripto di pasar keuangan negara, namun tidak termasuk keputusan untuk mengadopsi BTC sebagai alat pembayaran yang sah.
Anggota parlemen CAR dilaporkan telah memberikan suara bulat untuk menyetujui RUU kripto, yang diperkenalkan oleh Menteri Ekonomi Digital, Pos dan Telekomunikasi Justin Gourna Zacko.
Baca juga: Dipicu Ketidakpastian Geopolitik, Bitcoin dan Ethereum Loyo
Dengan adanya keputusan ini, menempatkan CAR ke dalam negara-negara yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Pada bulan September 2021, Hukum Bitcoin El Salvador mulai berlaku, yang akan menetapkan aset kripto sebagai mata uang di negara tersebut.
El Salvador juga bersiap untuk membuat kota “Bitcoin City” yang didanai oleh obligasi BTC senilai 1 miliar dolar AS.
Baca juga: Dibayangi Ketidakstabilan Ekonomi Global, Bitcoin Ambruk di Bawah 40.000 Dolar AS
Menurut Indeks Kebebasan Ekonomi 2022 dari Heritage Foundation menunjukan, dengan produk domestik bruto sekitar 2,4 miliar dolar AS, CAR diklasifikasikan sebagai negara dengan ekonomi yang “tertekan”.
Tidak jelas bagaimana dampak adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran di negara itu, terhadap penduduk CAR.