Akan Lakukan Ekspansi Sejumlah Bank Mulai Terbitkan Surat Utang
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) misalnya, menerbitkan obligasi subordinasi sebagai modal tier-2 atau modal tambahan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejumlah bank di Indonesia berencana menerbitkan surat utang pada 2022.
Langkah tersebut dilakukan untuk menambah modal dalam rangka ekspansi.
Saat ini tengah terjadi pemulihan ekonomi dan perbankan pun berharap bisa dapat keuntungan lebih.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) misalnya, menerbitkan obligasi subordinasi sebagai modal tier-2 atau modal tambahan.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, pihaknya sedang melakukan bookbuilding yang berlangsung sejak 22 April 12 Mei 2022.
Baca juga: Laba Bersih Naik Jadi Rp987,6 Miliar, Bos BSI: Bukti Literasi Inklusi Perbankan Syariah Meningkat
"Ini sebagai tahap kedua dari Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III yang dimulai sejak tahun lalu dengan total nilai emisi sebanyak banyaknya Rp 2 triliun," kata Yuddy, Kamis (28/4).
Pada Juli 2021, bank milik pemerintah provinsi Jawa Barat dan Banten ini telah menerbitkan obligasi subordinasi Rp 1 triliun.
Sehingga, masih ada sisa Rp 1 triliun obligasi subordinasi yang akan diterbitkan pada 2022.
Yuddy bilang, dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk memperkuat permodalan sekaligus mendukung ekspansi kredit perseroan.
Baca juga: Makin Marak Pelaku Fintech Masuk Dunia Perbankan
Tercatat target kredit perseroan di kisaran 8% - 9% pada tahun ini.
Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk berencana menerbitkan sukuk hijau pada tahun ini.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, bank membidik dana Rp 1 triliun dari penerbitan sukuk tersebut.
"Nantinya, dana untuk ekspansi bisnis dalam hal pembiayaan hijau atau berkelanjutan," kata Pandji.
Sebelumnya, CIMB Niaga Syariah sudah berencana menerbitkan sukuk pada tahun lalu. Namun tertunda akibat pandemi Covid-19.