Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

WEF 2022 Bahas Ekonomi Digital, Dominasi Asean Dinilai Semakin Besar, Indonesia Harus Siap

Salah satu mata acara pertemuan tahunan WEF itupun secara khusus mengulas perkembangan digitalisasi di kawasan Asean.

Penulis: Sanusi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in WEF 2022 Bahas Ekonomi Digital, Dominasi Asean Dinilai Semakin Besar, Indonesia Harus Siap
Kompas.com
John Riady. 

“Dan perbedaan ini akan terus mendalam selama 30 tahun ke depan,” kata John.

Seluruh perkembangan yang terjadi di kawasan ini melibatkan pula kemajuan digitalisasi perekonomian. Asean saat ini menjadi rumah bagi 400 juta pengguna internet dengan ekonomi digital yang bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS. Tidak berlebihan jika menilai bahwa Asean bakal menjadi kekuatan ekonomi dan teknologi berikutnya di dunia.

“Ini adalah kesempatan generasi kita. Tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa pertumbuhan ini berkelanjutan dan bahwa transformasi digital memberikan manfaat yang inklusif dan nyata bagi semua orang di Asean,” kata John.

Episentrum Pertumbuhan

Di sisi lain, Indonesia sejauh ini memainkan peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi digital di regional Asean. Pernyataan itu sejalan dengan fakta yang dicatat dalam riset Google dan Bain yang memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saja mengalami lonjakan tajam sejak 2019.

Bahkan dalam suatu risetnya, disebutkan pada 2030 ekonomi digital di Indonesia akan mencapai nilai sebesar US$330 miliar. Terjadi peningkatan lima kali lipat dari 2021 yang sebesar US$70 miliar.

John menilai prediksi itu tidak mengejutkan. Sebab, katanya, diukur dari sudut valuasi perusahaan teknologi digital saja terjadi peningkatan 1.000 kali lipat dalam delapan terakhir.

Berita Rekomendasi

“Pada 2014, value dari seluruh perusahaan teknologi di Indonesia hanya berkisar Rp 1 triliun. Saat ini dengan semakin majunya perusahaan tersebut, nilainya bisa mencapai Rp 1.000 triliun,” ungkap John.

Lebih jauh, dia menilai perkembangan saat ini masih merupakan titik awal.

“Kalau kita lihat Indonesia dibandingkan negara-negara lainnya, misalkan Tiongkok atau Amerika, porsi teknologi market value masih sangat kecil. Contohnya yang tercatat di Indonesia mungkin teknologi total 3 persen, barangkali sekarang 4 persen-5 persen. Di China, MSCI Index teknologi itu ada 26 persen,” jelas John.

Salah satu faktor terbesar yang membuat penetrasi teknologi semakin massif yakni perubahan perilaku konsumen dan pola hidup masyarakat. “Dan Indonesia itu dihuni sekitar 280 juta populasi, ini yang menjadi peluang besar,” ungkap John.

Strategi Bisnis

Melihat potensi perkembangan yang signifikan ke depan itu, John mengungkapkan Indonesia harus ambil bagian dalam perekonomian digital baik pada level nasional maupun regional Asean. Hal ini pula yang mendorong Lippo membentuk Ventura pada tahun 2014.

Melalui ventura ini, Lippo rajin mencari para inisiator perusahaan teknologi yang memiliki potensi berkembang di Indonesia bahkan Asean. “Seperti yang telah kami kembangkan antara lain RuangGuru, Sociolla, Grab, dan lain-lain,” ungkap John.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas