Pemasaran Makin Cuan dengan Strategi Influencer Marketing ala ShopeePay Talk
ShopeePay Talk menyelenggarakan diskusi online dengan topik influencer marketing mengangkat tema "Trik Strategis Kembangkan Bisnis dengan Influencer"
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
"Bagaimana pun, merekalah yang paling memahami audiens masing-masing. Seiring berjalannya waktu, brand juga harus mempertahankan dan bahkan memperkuat hubungan tersebut dengan cara mengomunikasikan brand value-nya secara konsisten sehingga dapat menarik perhatian audiens melalui pendekatan emosional," imbuh Desy.
Kedua, dalam menjalankan strategi pemasaran bersama influencer, brand dapat mengeksplorasi berbagai kegiatan yang sesuai dengan objektif, mulai dari ulasan produk, kampanye, hingga merilis produk kolaborasi bersama sang influencer, seperti yang kerap dilakukan oleh brand kecantikan lokal Rollover Reaction.
Head of Marketing Rollover Reaction and Alchemist Fragrance Reina Devianti Triswan, menyampaikan di tengah padatnya konten media sosial, brand harus eksploratif dalam merancang strategi influencer marketing agar publik tidak jenuh.
"Sebaiknya brand memahami terlebih dahulu beberapa aspek, mulai dari objektif, produk yang ingin dipasarkan, target pasar dari produk tersebut, hingga besaran biaya yang dianggarkan untuk kemudian dapat lebih eksploratif dan kreatif dalam membuat kampanye," ungkap Reina.
Selain secara konsisten mengumpulkan ulasan produk, kerap kali Reina juga meluncurkan produk kolaborasi dengan influencer sambil tetap mempertahankan value dari Rollover Reaction, yaitu "fuss-free beauty" melalui produk yang anti ribet dan multifungsi.
"Kami juga selalu berupaya mengangkat nilai women empowerment di setiap kampanye untuk produk koleksi kolaborasi. Tentunya, kolaborasi tersebut juga dilakukan untuk sama-sama memberikan manfaat tidak hanya untuk brand, tapi juga untuk influencer itu sendiri, karena dapat meningkatkan kredibilitas serta kepercayaan dari konsumen terhadap keduanya," lanjut Reina.
Ketiga, dengan kesempatan dan fasilitas yang terbuka lebar, bisnis kecil dan menengah pun kini bisa mengembangkan bisnisnya dan bersaing dengan pasar melalui strategi influencer marketing ini. Tentunya, para UMKM dapat menyesuaikan dengan budget pemasaran yang dimiliki.
Menurut Desy Bachir, para influencer mikro atau nano yang memiliki followers mulai dari 1.000 juga memiliki dampak yang besar jika dibalut dengan story telling yang engaging.
"Influencer mikro atau nano juga memiliki engagement yang lebih tinggi dan lebih dipercaya oleh para followers-nya karena kebanyakan followers mereka adalah teman atau circle mereka sendiri. Apa pun strategi yang dilakukan, brand perlu merujuk kembali kepada tujuan dan consumer insight yang ada," ucap Desy.
Strategi tersebut juga dilakukan oleh Kylafood bersama sederet influencer kuliner. Owner of Kylafood Galih Ruslan, menyebut saat ini ada banyak platform bebas biaya yang dapat dimanfaatkan oleh brand untuk mengetahui tingkat kedekatan serta interaksi para influencer dengan audiensnya, sehingga budget pemasaran dapat tepat sasaran.
"Sebagai pebisnis, kita pun harus jeli dalam melihat tren agar bisa mengemasnya menjadi sebuah konten yang unik. Selain itu, melihat banyaknya food vlogger yang ada sekarang, UMKM juga direkomendasikan untuk meminta ulasan yang jujur dari mereka. Di Kylafood sendiri, kami menghargai dan bersyukur untuk tiap review organik yang kami terima. Sebagai bentuk apresiasi, kami pun mengemasnya menjadi konten "Review Selebgram" untuk memberikan rekomendasi kepada calon pembeli maupun mempertahankan pelanggan setia," ujar Galih.