Investasi di Forex Wajib Waspadai Potensi Jebakan Robot Trading Ilegal
Berinvestasi di valuta asing atau foreign exchange (forex) merupakan pilihan yang menjadikan imbal hasil tinggi namun dengan risiko yang juga tinggi.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini tersedia banyak pilihan instrumen investasi. Namun tidak seluruh jenis investasi mampu memberikan imbal hasil atau return yang tinggi.
Karenanya, investor perlu memahami jenis-jenis investasi secara saksama, termasuk rekam jejak dari penyedia perdagangan aset tersebut.
Berinvestasi di valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex) merupakan pilihan yang menjadikan imbal hasil tinggi namun dengan risiko yang juga tinggi.
Baca juga: Fasilitasi Trading Forex dan Kripto, GIC Siapkan Mobile Super App
Belakangan muncul platform trading online untuk aset valas. Senior Investment Analyst Infovesta Utama Edbert Suryajaya menjelaskan, binvestasi pada forex memiliki prospek yang cukup cerah.
Melalui instrumen investasi ini investor mendapatkan potensi cuan yang lebih besar.
Antara lain lewat fasilitas short selling yang menjadi jangkar bagi investor apabila merasa pasangan mata uang akan turun.
Apabila melakukan short selling terhadap pasangan mata uang, investor mengantisipasi bahwa harga dari valas tersebut akan mengalami depresiasi. Karena itu, short selling merupakan cara untuk memperoleh keuntungan dari jatuhnya harga di pasar.
"Kalau berbicara prospek, forex selalu bagus. Kalau naik bisa untung, kalau turun bisa memanfaatkan mekanisme short selling," jelas Edbert.
Dia mengingatkan, investor perlu cermat dalam memilah pihak yang menjadi perantara perdagangan. Idealnya, investasi forex harus difasilitasi oleh perantara yang mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Perusahaan pialang berjangka yang mengantongi izin Bappebti juga telah terbukti mampu menjalankan bisnis dengan legal serta memberikan perlindungan investor.
Baca juga: Hati-hati Penipuan Binary Option & Robot Trading Forex Ilegal, 1222 Situs Ini Diblokir Bappebti
Kondisi berbeda terjadi pada mekanisme binary option seperti Binomo, yang tidak mengantongi izin dari otoritas terkait.
"Kalau bicara pialang yang di bawah Bappepbti tentu sudah dalam pengawasan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan, sementara Binomo kan tidak jelas," ujarnya.
Dia menyebutkan, perdagangan berjangka memiliki jangka waktu yang lebih panjang sehingga investor memiliki kesempatan untuk menganalisa pergerakan berdasarkan fundamental aset tersebut. "Binomo time frame pendek, hal ini lebih sulit bagi trader untuk membaca arah," ujarnya.
Ekonom yang juga pakar keuangan dan pasar modal Universitas Indonesia Budi Frensidy, menyarankan agar investor untuk tidak bergantung pada mekanisme robot trading.