Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Melanda 18 Provinsi, Lebih Dari 150 Ribu Hewan Ternak Terpapar

Kuntoro Boga Andri menyebutkan, wabah PMK telah melanda di 18 Provinsi, tepatnya di 180 Kabupaten.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Melanda 18 Provinsi, Lebih Dari 150 Ribu Hewan Ternak Terpapar
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas memeriksa mulut seekor sapi di kandang penampungan Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan (UPT RPH) Ciroyom, Jalan Arjuna, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Melanda 18 Provinsi, Lebih Dari 150 Ribu Hewan Ternak Terpapar 

Selain kata Muzakir, dua ekor ternak, satu sapi di Kecamatan Kuta Makmur dan satu kerbau di Kecamatan Nisam yang terindikasi PMK dipotong paksa.

Baca juga: Terkena Imbas Penyakit Mulut dan Kuku, Penjualan Daging Sapi di Pasar Sleman Turun Drastis

Penyakit PMK Bikin Harga Sapi Merosot

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Towaf mengatakan akibat dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang pada ternak berimbas pada harga jualnya.

Dia melaporkan harga sapi yang terkena wabah virus PMK turun menjadi Rp 2 juta sampai Rp 5 juta dari harga aslinya di kisaran Rp 30 juta per ekor.

“Kondisi yang ada di lapangan saat ini harga jual sapi perah akibat dari PMK bisa turun mencapai Rp 2 juta–Rp 5 juta per ekor. Ini tragis,” kata dia pada Kontan.co.id, Minggu (12/62022).

Dia memperkirakan, total kerugian yang ditanggung peternak secara nasional bisa mencapai Rp 20 triliun imbas dari wabah PMK yang terparah menjangkiti sapi perah.

Sementara kerugian lain yang ditanggung oleh peternak yaitu penurunan produksi susu sapi perah. Dalam catatannya produktivitas sapi perah saat ini sudah turun mencapai 80 % secara nasional.

Berita Rekomendasi

“Produksi susu kita secara nasional yang tadinya berkontribusi dalam negeri sebanyak 20 % , saat ini sudah tidak sampai 10 % , jika ini terus terjadi maka ketergantungan akan inpor juga semakin tinggi,” tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa tingkat penularan pada sapi ternak sangat cepat bisa melalui udara. Sementara tingkat kematiannya di Indonesia saat ini mencapai 2 % pada sapi dewasa dan 30 % pada sapi pedet atau anak sapi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas