Ciptakan Efek Berganda Industri Hulu Migas, SKK Migas Dorong Pengembangan Wisata di Timur Indonesia
Wisata bahari melalui industri hulu migas di Kabupaten Sorong diawali dengan pelaksanaan program Desa Wisata Bahari dan Kuliner (Dewi Bakul)
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus menciptakan dampak berganda industri hulu migas bagi perekonomian lokal dan nasional.
Dalam konteks ini, Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku mendorong keberlanjutan sektor pariwisata di timur Indonesia, yang diawali dengan wisata bahari dan kuliner di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
“Kami mengajak semua operator Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) yang beroperasi di Papua dan Maluku untuk mendukung keberlanjutan wisata bahari di timur Indonesia melalui program pengembangan masyarakat. Tentunya upaya ini melibatkan pemerintah daerah serta warga lokal,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Subagyo dalam keterangannya, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: SKK Migas: Harga Minyak Dunia Diprediksi 100 Dolar AS Per Barel Sampai 2023
Wisata bahari melalui industri hulu migas di Kabupaten Sorong diawali dengan pelaksanaan program Desa Wisata Bahari dan Kuliner (Dewi Bakul) di Kampung Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong.
Kampung Arar terletak di salah satu pulau kecil yang berada di ring-1 area operasi Petrogas (Basin) Ltd.
Menurut Kepala Departemen Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua & Maluku, Galih Agusetiawan, pihaknya bersama warga Kampung Arar mengidentifikasi potensi desa yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian lokal.
Setelah melakukan identifikasi, kata Galih, masyarakat difasilitasi untuk mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan pariwisata dan entrepreneurship.
“Mereka mempromosikan rekreasi sambil menjaga kebersihan pulau dan laut, serta menawarkan pengunjung untuk mengadopsi tanaman buah produktif,” paparnya.
Baca juga: Kejar Target Lifting, SKK Migas dan PHR Mulai Operasikan Pipa Minyak Duri-Dumai Sepanjang 63,5 Km
Dengan semua potensi yang ada, Galih menyebut pihaknya bersama warga membuat paket wisata ‘island hopping’ (lompat pulau), yang menawarkan wisata berkeliling ke lima pulau di perairan Sorong, yakni Pulau Doom, Pulau Soop, Pulau Yerusel, Pulau Arar dan Pulau Sisi.
Pengunjung diajak berkeliling menggunakan perahu mesin ukuran long boat untuk menyusuri perairan Sorong.
“Pulau Sisi dilengkapi fasilitas camping ground. Pengunjung bisa bermalam menikmati suasana perairan Sorong yang eksotis. Tak perlu pusing soal makan, karena pengelola sudah menyiapkan beragam kuliner olahan dengan cita rasa lokal,” papar Galih.
Tim SKK Migas Wilayah Papua & Maluku menggandeng Badan usaha Milik Desa (BUMDes) Arar Mandiri untuk menjalankan program Desa Wisata Bahari dan Kuliner (Dewi Bakul).
Dalam kurun waktu berbarengan, Petrogas (Basin) Ltd. mengembangkan program pemberdayaan nelayan di Kampung Arar, juga melalui BUMDes Arar Mandiri.
Baca juga: Dorong Produksi Migas Rendah Karbon, SKK Migas Susun Peta Jalan
Melalui program ini, Petrogas membangun mata rantai pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan setempat, yang menguntungkan warga.
“Di sinilah terjadi sinergi yang menggerakkan perekonomian warga lokal. Petrogas memfasilitasi kerja sama antara nelayan lokal, BUMDes Arar Mandiri dan perusahaan jasa katering yang menjadi pemasok katering Petrogas di Sorong, terkait kesepakatan suplai ikan. Di sisi lain, kami mengembangkan program Desa Wisata dan Kuliner,” kata Galih.