Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pedasnya Harga Cabai Jadi Penumbang Utama Inflasi Juni yang Diprediksi di Kisaran 0,43 Persen

Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pedasnya Harga Cabai Jadi Penumbang Utama Inflasi Juni yang Diprediksi di Kisaran 0,43 Persen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penjual merapikan cabai yang dijual di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Cabai rawit, cabai merah dan bawang merah diprediksi jadi penyumbang utama inflasi Juni 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam laporannya menyebutkan, berdasarkan survei pemantauan harga minggu ketiga Juni 2022, perkembangan harga pada Juni 2022 masih relatif terkendali.

Dengan adanya survei ini, Bank Sentral memperkirakan terjadi inflasi Juni 2022 sebesar 0,43 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini ditempati oleh komoditas cabai rawit, cabai merah, hingga bawang merah.

Baca juga: Tingkat Inflasi Naik 2,1 Persen, Jepang Makin Terdorong ke Jurang Resesi

“Penyumbang utama inflasi Juni 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,14 persen (mtm), cabai rawit sebesar 0,10 persen (mtm), bawang merah sebesar 0,06 persen (mtm), telur ayam ras 0,05 persen (mtm),” jelas Erwin, Jumat (10/6/2022).

“Kemudian untuk tomat sebesar 0,03 persen (mtm), bayam dan air kemasan masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), kangkung, ikan kembung, nasi dengan lauk, sabun detergen bubuk/cair, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” sambungnya.

Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.

Baca juga: Inflasi Amerika Serikat Mencapai 8,6 Persen, Sentuh Rekor Tertinggi Dalam 40 Tahun

BERITA TERKAIT

Hal tersebut dilakukan untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

"Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas