Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi Halal Terus Tumbuh, Sektor Produk Pangan Diprediksi Naik 43 Persen, Fesyen 34 Persen

Potensi pasar halal di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini dipandang sebagai peluang pelaku usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ekonomi Halal Terus Tumbuh, Sektor Produk Pangan Diprediksi Naik 43 Persen, Fesyen 34 Persen
ist
IHATEC Marketing Research Launching di Jakarta, Rabu (22/6/2022) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi pasar halal di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini dipandang sebagai peluang pelaku usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.

Melihat perkembangan pasar halal ke depan, Indonesia Halal Training & Education Center (IHATEC) menggelar IHATEC Marketing Research untuk mendorong dunia usaha mendapatkan insight terbaru tentang potensi pasar dan perilaku pasar halal berbasis riset.

Data State of Global Islamic Economy Report 2020/2021 menyebutkan, pertumbuhan sektor halal di 2023 akan terus bertumbuh.

Baca juga: Sambangi Wagub Banten, Sultan Dorong Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Halal

Untuk produk pangan diprediksi akan tumbuh sekitar 43 persen, obat sekitar 51 persen, kosmetik sekitar 48 persen, fesyen 34 persen, dan travel sekitar 55 persen.

Director of IHATEC, Evrin Lutfika, mengungkapkan bahwa IHATEC melakukan pengembangan unit bisnis baru, yakni divisi IHATEC Marketing Research.

Divisi ini merupakan perusahaan marketing research di bidang halal yang pertama di Indonesia yang akan menyediakan data dan pengembangan informasi mengenai market halal di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Melalui divisi ini, IHATEC akan merilis hasil riset Top Halal Index setiap tahun sebagai barometer performance merek halal yang diukur oleh responden dari kalangan Milenial Indonesia,” ujar Evrin di acara IHATEC Marketing Research Launching di Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Di kesempatan ini dirilis pula hasil riset Top Halal Index2022.

Dia menjelaskan, hasil riset ini diharapkan dapat mendorong logo halal sebagai penguat brand serta memberikan nilai tambah dan daya saing produk.

Baca juga: Mendag Wakili Menko Airlangga di Pertemuan 3 Negara, Bahas Ekonomi Halal

Selain itu, kebutuhan informasi tentang potensi pasar dan perilaku pasar terhadap produk halal juga akan terpenuhi. Sehingga perusahaan bisa mendapatkan insight dan rekomendasi, sementara pemerintah mendapatkan startegi baru dalam membangun ekosistem halal.

Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan, Lukmanul Hakim melihat langkah baru IHATEC dinilai dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia, khususnya dalam bentuk penyediaan informasi dan data berkaitan dengan perkembangan industri halal di Indonesia.

“Wakil Presiden RI meluncurkan program sinergitas menuju Indonesia sebagai pusat halal dunia melalui global halal hub. Ini merupakan kegiatan sinergi untuk semua komponen dalam eksositem halal, sehingga diharapkan dapat mendorong UMKM Indonesia menuju pasar global,” ungkap Lukmanul.

Menurut Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kementerian Agama RI, Muhammad Aqil Irham, IHATEC sudah melakukan peran dalam berbagai pelatihan, seminar, konsultasi, dan edukasi kepada produsen maupun konsumen. Kini, saatnya IHATEC masuk ke dunia riset yang berfokus di sektor industri halal.

“Ini menjadi poin lebih IHATEC, karena belum banyak lembaga riset halal yang tumbuh di Indonesia. IHATEC Marketing Research, kami harap dapat menjadi tambahan rujukan bagi para praktisi halal di Indonesia,” terang Aqil.

Baca juga: Riset: Konsumen Rela Bayar Lebih Mahal Asal Ada Label Halal, Google Jadi Rujukan Utama

Dalam paparan hasil survei Top Halal Index 2022, IHATEC mendapati nama-nama merek terbaik di industri halal Indonesia dengan predikat Top Halal Award 2022. Hasil survei dapat disaksikan pada acara Top Halal Award yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022.

Selain dihadiri Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan, Lukmanul Hakim, Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, acara ini juga dihadir Direktur Utama LPPOM MUI, Muti Arintawati, dan Direktur Industri Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Afdhal Aliasar.

Hadir pula Wakil Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Bidang Kebijakan Publik & Hubungan Antar Lembaga, Rachmat Hidayat; kalangan perusahaan dan institusi pendidikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas