Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

LPEI dan PLN Petakan Kebutuhan Listrik Wilayah untuk Peningkatan Ekspor

Konsumsi listrik memiliki dampak berupa nilai elastisitas yang positif terhadap peningkatan nilai ekspor Indonesia di tingkat sektoral dan wilayah.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in LPEI dan PLN Petakan Kebutuhan Listrik Wilayah untuk Peningkatan Ekspor
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan riset bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, mengenai dampak konsumsi listrik terhadap nilai ekspor dan pemetaan wilayah prioritas sektoral. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan riset bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, mengenai dampak konsumsi listrik terhadap nilai ekspor dan pemetaan wilayah prioritas sektoral.

Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) LPEI, Rini Satriani menjelaskan, hasil analisis regresi menunjukkan konsumsi listrik dan nilai ekspor sektoral memiliki hubungan dua arah yang signifikan, serta saling mempengaruhi.




"Peningkatan konsumsi listrik sebagai salah satu input produksi secara langsung dapat meningkatkan nilai ekspor. Di sisi lain, ketika terjadi peningkatan permintaan global, maka nilai ekspor akan meningkat, sehingga turut mengungkit permintaan konsumsi listrik," kata Rini dalam keterangannya, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Penjualan Kendaraan Listrik Global Diprediksi Meningkat 33 Persen pada 2028

Menurutnya, konsumsi listrik memiliki dampak berupa nilai elastisitas yang positif terhadap peningkatan nilai ekspor Indonesia di tingkat sektoral dan wilayah.

Beberapa wilayah di Indonesia, bahkan memiliki nilai elastisitas di atas satu terhadap nilai ekspor sektoral, yang artinya bahwa setiap penambahan konsumsi listrik dapat mendorong peningkatan nilai ekspor suatu wilayah atau sektoral.

Sebagai contoh, kata Rini, Provinsi Banten memiliki nilai elastisitas yang positif sebesar 1,13 persen terhadap nilai ekspor sektor makanan dan minuman dari wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

"Artinya, jika terdapat penambahan listrik sebesar 1 persen pada sektor makanan dan minuman, maka nilai ekspor sektor ini akan meningkat sebesar 1,13 persen," paparnya.

Dengan demikian, Rini menilai, hasil pengukuran elastisitas dapat mencerminkan pentingnya peran listrik sebagai salah satu input produksi industri berorientasi ekspor dalam meningkatkan nilai ekspor sektoral Indonesia, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki nilai tambah.

Executive Vice President Keuangan Korporat PLN , Teguh Widhi Harsono menyampaikan, hasil riset ini membuktikan pasokan listrik yang andal mampu mendukung aktivitas perekonomian nasional, terutama kegiatan ekspor.

Baca juga: PLN UIP JBB Beri Dukungan Moda Listrik untuk Komunitas Sosial

"PLN terus berkomitmen untuk menyediakan pelayanan listrik yang berkelanjutan dan terjangkau bagi para pelaku industri, khususnya berorientasi ekspor," ujarnya.

Adapun tujuan dari riset bersama ini adalah untuk memetakan dan menghitung kebutuhan kapasitas listrik wilayah yang memproduksi suatu produk berorientasi ekspor, terutama produk yang berasal dari sektor bernilai tambah.

Berdasarkan riset atas 827 sampel perusahaan (data konsumsi listrik dan ekspor dari perusahaan eksportir di Indonesia) dalam kurun waktu Februari 2019 hingga September 2021, maka diperoleh terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara konsumsi listrik dengan nilai ekspor Indonesia dari ketujuh sektor bernilai tambah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas